Update Kasus : 2 Pemuda Nongkrong di Warung Sebelum Terjadi Pembunuhan Editor Metro TV, Yodi Prabowo
Update Kasus : 2 Pemuda Nongkrong di Warung Sebelum Terjadi Pembunuhan Editor Metro TV, Yodi Prabowo
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus kematian editor Metro TV belum menemui titik terang.
Diduga Yodi Prabowo menjadi korban pembunuhan
Polisi masih terus menyelidiki kasus pembunuhan terhadap editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Sebagaimana diketahui jasad Yodi Prabowo ditemukan di sisi jalan tol setelah beberapa hari menghilang.
Sementara motor yang biasa dipakai untuk beraktivitas sehari-hari terparkir di sebuah warung.
Editor MetroTV Yodi Prabowo diduga menjadi korban pembunuhan.
Sebab, ada sejumlah luka tusuk senjata tajam yang ditemukan ditubuh Yodi Prabowo.
Pada Sabtu (11/7/2020), polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP) kasus penemuan mayat editor MetroTV, Yodi Prabowo.
Olah TKP dilaksanakan di pinggir Tol JORR, Pesanggarahan, Jakarta Selatan juga melibatkan anjing pelacak K9 untuk mencari bukti dan jejak pelaku.
Sementara itu, berdasarkan hasil otopsi jasad Yodi Prabowo, korban tewas akibat luka parah dibagian leher dan dada korban.
Anjing pelacak mengendus barang bukti pisau yang ditemukan dekat jasad Yodi untuk mencari jekak pelaku.
Setelah dua kali pelacakan, anjing tersebut berhenti di sebuah warung kopi di dekat Danau Kapalio di Jalan Batako, Ulujami.
Warung tersebut berada di dekat lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo.
Menurut Amir (41) pemilik warung mengatakan, warung kopinya tutup sejak pukul 18.00 WIB.
Ia juga mengaku tidak pernah melihat sosok Yodi mampir di warungnya.
Sementara, peristiwa dugaan pembunuhan Yodi Prabowo terjadi pada Rabu (8/7/2020) dini hari.
"Nggak pernah lihat saya ada orang Metro TV duduk atau beli apa pun di sini," kata Amir di warungnya, Minggu (12/7/2020) mengutip Tribun Jakarta.
Amir kembali bercerita dimalam sebelum jasad korban ditemukan warga.
Menurutnya, ia sempat melihat dua orang pemuda sedang nongkrong di depan warungnya pada Selasa malam lalu.
Amir mengatakan dua remaja tersebut merupakan warga setempat.
"Ya mereka anak-anak muda yang tinggalnya di sekitar sini juga. Kadang-kadang bawa temannya," ujar dia.
Ia menuturkan keberadaan kedua remaja itu di warungnya tidak berlangsung lama.
Pasalnya, saat waktu menunjukkan pukul 21.00, ia langsung meminta dua remaja itu untuk pulang.
"Namanya lagi PSBB gini kan nggak boleh ada kerumunan."
"Kebetulan saya juga Satgas di sini, kalau ada orang ngumpul-ngumpul ya saya usir," tutur Amir.
Dua remaja tersebut, terang Amir, berinisial E dan R alias D. Kabarnya, mereka juga telah diperiksa polisi.
"Sudah diperiksa kayaknya kemarin, diinterogasi. Kemarin saya diminta beritahu rumahnya," ucap Amir.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Yodi Prabowo tewas akibat luka senjata tajam di leher dan dadanya.
Bahkan, bagian tenggorokan Yodi Prabowo sampai robek akibat luka tusuk yang dilakukan oleh pelaku.
"Luka di leher itu mengakibatkan robek di tenggorokan. Itu yang membuat korban meninggal dunia," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (13/7/2020).
Luka parah bukan hanya pada bagian leher korban saja.
Namun, tusukan di dada sebelah kiri Yodi Prabowo juga menembus hingga ke paru-paru korban.
"Untuk luka di dada itu sampai menembus tulang iga dan paru-paru," ujar dia.