Pembunuh Vanny Ditangkap
Anak Dibawah Umur Eksekusi Mati Vanny di Penginapan, DH Sudah Siapkan Tali Untuk Menjerat
DH pembunuh Vanny Yulia Nita di penginapan Macan Kumbang Residance Palembang ternyata sudah menyiapkan tali untuk menjerat leher korban
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - DH pembunuh Vanny Yulia Nita di penginapan Macan Kumbang Residance Palembang ternyata sudah menyiapkan tali untuk menjerat leher korban.
Seperti diketahui DH masih teracatat sebagai siswa di salah satu SMA negeri di Palembang
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan dari hasil interogasi tersangka yang dilakukan penyidik, tersangka telah menyiapkan tali.
• Tersangka Pembunuh Vanny Masih Pelajar, Kenal Korban di Facebook, Ini Motifnya
• Astrid Kembali Perkarakan Baim Wong Tentang Kasus Perjanjian Caleg, Merasa Baim Tak Mau Bayar
"Tali itulah, yang digunakan pelaku untuk menjerat leher korban hingga tewas," ujar Supriadi, Kamis (9/7/2020).
Tali ternyata dibawa pelaku DH dengan bersamaan saat mengambil koper.
Tali dimasukan ke dalam koper yang dibawa DH masuk ke kamar.
Dari peralatan yang sudah disiapkan, DH melancarkan aksinya untuk membunuh korban.
Dengan cara menjerat leher korban menggunakan tali yang sudah disiapkan, DH langsung mengeksekusi korban di dalam kamar.
DH menjerat leher korban hingga tewas. Usai mengeksekusi korban, DH berupaya untuk menutupi mayat korban.
"Untuk koper, masih di dalami. Apakah korban ini akan dimasukan ke dalam koper atau tidak. Tetapi, dari hasil visum korban ini tewas karena jeratan di leher dan benturan benda tumpul di kepala," katanya.
Karena sudah panik, DH meninggalkan korban di dalam kamar.
Tubuh korban di letakan di bawah tempat tidur agar tidak terlihat.
Dari situ, DH baru meninggalkan kamar penginapan dengan membawa motor milik korban.
Banyak Tanda Luka
Hasil pemeriksaan forensik yang dilakukan terhadap jenazah Vanny Yulia Nita menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Ditemukan pula bekas luka jeratan tali yang terdapat di bagian kepala korban.
"Secara umum luka banyak ditemukan di bagian wajah dan kepala korban," ujar dokter forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang, dr Mansuri SpKF, Rabu (8/7/2020).
Terkait dugaan kekerasan seksual yang dialami korban, Mansuri mengatakan pihaknya masih akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
Sebab untuk membuktikan hal tersebut, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sedangkan pihak keluarga menginginkan agar korban hanya menjalani pemeriksaan luar.
"Jadi dugaan kekerasan seksual belum bisa kita simpulkan benar atau tidak. Sebab hal itu perlu pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Diperkirakan korban tewas kurang dari 24 jam sebelum akhirnya ditemukan.
Sebab tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan di tubuh korban.
"Untuk selanjutnya seluruh hasil pemeriksaan akan kami serahkan pada pihak penyidik," ujarnya.