Spirit Bisnis
Tidak Sekedar Beradaptasi, Ketahui 4 Resep UMKM Tahan Banting dan Bangkit Melewati Pandemi
Misalnya saat ini sektor-sektor yang bertahan bahkan melejit yakni ada sektor jasa, sektor kesehatan, maupun sektor pangan
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
Diakuinya, saat ini perusahaan atau UMKM dalam kondisi bertahan dengan efisiensi.
Tapi menurutnya, kunci efisiensi kembali ke satu kata digitalisasi, karena kalau sudah menjalankan digitalisi dijamin akan banyak hal secara otomatis, sadar atau tidak akan terefisiensi.
"Kunci bertahan, ya harus adaptasi UMKM, bagaimana memastikan lapak yang ada sudah terkondisi dengan suasana adapatasi new normal, tidak berinteraksi lagi melalui fisik tapi online dengan memiliki toko online."
"Tapi toko online juga tidak akan bisa bertahan, kalau tidak ada inovasinya, karena inovasi kunci salah satu untuk bisa berhasil dan bertahan," tuturnya.
Dimana, diterangkan Kautsar UMKM yang memiliki ilmu digital marketing, tidak akan merasakan dampak pandemi.
Hal ini sesuai data- data survei, dari 200 lebih UMKM, ternyata UMKM yang selamat tidak berdampak, dan itu pelakunya mayoritas dibawah usia 30 tahun.
"Itu artinya anak muda, milenial yang punya ilmu digital marketing lebih baik. Kemudian disusul pelaku UMKM diusia 30-40 tahun, dan sangat berdampak pelaku UMKM di usia 40 ke atas yang bisa dibilang inovasi kurang, atau kemampuan adaptasinya kurang. Jadi, kuncinya dua, adaptasi dan inovasi," tambahnya.
Selain itu, meski sudah digilisasi dan aktif di medsos tapi jika belum berhasil, ia melihat mungkin industrinya masih terpukul, maka harus cari yang lain.
"Seperti level kelaa atas Gojek, mau tidak mau mereka mengurangi usahanya seperti GoMassage karena siapa yang mau pakai lagi sekarang, Goclean dan sebagainya. Mau tidak mau mereka juga harus bertahan, kalau tidak mereka bangkrut. Termasuk bisnis travel, siapa yang mau liburan saat pandemi, dan mereka harus bertahan dengan melakukan inovasi," tandasnya.
Kautsar sendiri memiliki 4 poin resep untuk bertahan dan berhasil dalam usaha UMKM saat ini dalam bingkai piramida, yaitu harus Digital Presence yang kuat, dengan menerapkan transaksi yang mudah, mengingat kedepan orang tidak mau lagi bertransaksi dengan uang kertas, melainkan transfer digital seperti Gopay, Ovo dan sebagainya akan tetapi produk tetap harus relevan dan jelas secara detil.
Poin kedua, Service & Connectivity yang diartikan jika dihubungi cepat dan respon, serta bisa dijangkau.
Mengingat semua Sosmed tersedia dan service, di mana belanja online merupakan pengalaman baru.
Apabila banyak tanda tanya, ataupun dikomplain kabur, maka servicenya tidak berkesan.
"Poin ketiga Promotion, bagaimana produk itu perlu promosi, sebab jika dipikir- pikir brand terkenal pun masih melakukan promosi, apalagi pelaku UMKM, itu dilakukan diplafon digital," capnya.
Terakhir poin keempat harus asa Inovation, meski kecil dan berada dipiramid atas, tapi hal ini diungkapkan Kautsar tidak kalah penting.