Spirit Bisnis
Tidak Sekedar Beradaptasi, Ketahui 4 Resep UMKM Tahan Banting dan Bangkit Melewati Pandemi
Misalnya saat ini sektor-sektor yang bertahan bahkan melejit yakni ada sektor jasa, sektor kesehatan, maupun sektor pangan
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Agar usaha dapat bertahan di masa dan pasca "badai" pandemi Covid-19 saat ini, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menciptakan inovasi baru, dan membaca situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat.
Hal ini diungkapkan GM Digital Ad Operation and Programmatic Kompas Gramedia Media, Kautsar Ikrami, saat menjadi narasumber Strategi UMKM Tahan banting di masa New Normal "Launching Program UMKM", di Mega Webinar HUT ke-8 Tribun Sumsel, Kamis (2/7/2020).
Menurut Kautsar, ini bisa dilihat dari perubahan kebiasaan hingga kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Misalnya saat ini sektor-sektor yang bertahan bahkan melejit yakni ada sektor jasa, sektor kesehatan, maupun sektor pangan.
"Pertanyaannya, seberapa besar pasaran UMKM anda? Apakah jualan atau servis di regional wilayah atau nasional atau pemasarannya hingga luar negeri? Kemudian, dimana lokasi usaha UMKM anda? Apakah di online, offline atau keduanya," kata Kautsar.
Kautsar menjelaskan, jika seharusnya saat ini merasa bangga dengan perekonomian sekarang, karena ada sekitar 64 juta unit UMKM yang menyerap sekitar 117 juta tenaga kerja di Indonesia.
Di mana 60 persen PDB di Indonesia ditunjang oleh usaha kecil.
"Jadi UMKM motornya perekonomian selama ini, karena jika 50 persen saja sudah besar, tapi sekarang diangka 60 persen," jelasnya.
Ia pun menjelaskan akan dinamika UMKM yang ada, dari 1998 mulai berkembang di tengah sejumlah perusahaan atau perbankan gulung tikar.
Kemudian pada tahun 2008, atau 10 tahun dari massa reformasi ada krisis global, namun UMKM satu- satunya bisnis yang tidak terdampak.
"Tahun 2020 ada keunikan, karena ternyata pandemi covid-19 berhasil merobohkan pertahanan rezim UMKM, karena banyak pekerja di PHK dan penghentian usaha."
"Na, pasca covid-19 ini atau new normal, akan ada pertanyaan. Apakah akan bangkit?, na pertanyaan siapa, UMKM mana yang bisa bertahan dan bangkit, sebab bisa dipastikan di era new normal atau sekarang tidak semua UMKM bertahan dan bangkit," bebernya.
Ditambahkan Kautsar, jika pihak pemerintahan saat ini sudah banyak eksen yang direncanakan, dan yang diimplementasikan di masa pandemi saat ini.
Seperti mempermudah cicilan, bansos dan sebagainya untuk para UMKM, termasuk melakukan pembiayaan melalui KUR, hingga recovery, dimana pemerintah akan memprioritaskan belanja produk UMKM.
"Fase ketiga pasca pandemi, ini perjalanan panjang pemerintah tidak bisa sukses kalau pelaku UMKM tidak aktif bergerak, karena sejujurnya pesimistus jika melihat data yang ada angka perbulan Juni, jika baru 13 persen atau sekitar 8 juta UMKM yang sudah terhubung dengan marketplace masih sangat kecil kurang seper lima. Kenapa belum, kita harus ikut fase digitalisasi secepat mungkin," ucapnya.