Ada Persiapan Reshuffle di Balik Video Marahnya Jokowi yang Diunggah Setelah 10 Hari?
Dalam video tersebut, Jokowi dengan nada tinggi menegur para menteri yang masih bekerja biasa saja, padahal Indonesia tengah dalam masa krisis akibat
Sementara itu, Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengungkapkan, pihaknya memiliki alasan mengapa baru mengunggah video itu 10 hari setelah rapat paripurna berlangsung.
Bey beralasan, video itu memang awalnya tidak akan dirilis karena sidang paripurna tersebut bersifat internal atau tertutup.
Bahkan, wartawan tidak diperbolehkan untuk meliput.
"Karena awalnya Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern," terang Bey, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Namun, Biro Istana menilai pernyataan presiden dalam rapat tertutup itu penting untuk dipublikasikan.
Banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik.
Lantaran alasan itulah, pihak Biro Pers Istana meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk merilis video tersebut.
"Kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya, makanya baru dipublish," terangnya.
Bey beralasan, butuh proses panjang dan teliti untuk mempelajari video itu, sehingga menghabiskan waktu sampai 10 hari lamanya.
"Kami pelajarinya agak lama juga, pelajari berulang-ulang," kata dia.
Pertaruhkan Reputasi Politik hingga Ancaman Reshuffle
Presiden Jokowi meluapkan kejengkelannya kepada para menteri dan anggota kabinet dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Bahkan, Jokowi menyebut tak ada kemajuan yang signifikan dari kinerja para menteri terkait penanganan Covid-19.
"Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progres yang signifikan, nggak ada," tegas Jokowi.