Pilkada Palembang

Pilkada Palembang Masih Lama, Ini Kata Pengamat Politik Tentang Banyak Nama Mulai Tebar Pesona

Beberapa simpatisan bahkan sudah mulai bergerak turun ke tengah masyarakat dan memasang baliho nama jagoannya di tengah kota

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Arief Basuki Rohekan
Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Febrian 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Meski Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Palembang masih terbilang lama namun nama-nama bakal calon pemimpin di Ibu kota provinsi Sumsel tersebut sudah mulai bermunculan.

Pilkada Palembang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2024.

Beberapa simpatisan bahkan sudah mulai bergerak turun ke tengah masyarakat dan memasang baliho nama jagoannya di tengah kota.

Dari catatan Tribunsumsel.com, beberapa nama yang mulai "mencuri perhatian", selain nama Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda alias Finda ada nama Sekda Kota Palembang Ratu Dewa, Sekda provinsi Sumsel Nasrun Umar, Sarimuda, Mularis Djahri, ketua DPRD Palembang Zainal Abidin, hingga politisi Demokrat yang juga anggota DPRD Palembang Aldestar.

Aldestar yang telah memasuki periode kedua duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Palembang, dikabarkan memiliki peluang besar untuk diusung partai Demokrat selaku partai pemengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 lalu.

Mengenal M Danu Mirwando, Sosok Millenial Kader Partai Nasdem Didorong Maju Pilkada Palembang

Mengingat Aldestar yang saat ini menjabat ketua fraksi Demokrat, dikabarkan memiliki hubungan kekerabatan dengan Harnojoyo yang notabanenya adalah ketua DPC Demokrat sekaligus Walikota Palembang.

Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Febrian mengatakan, apa yang dilakukan oleh sejumlah tokoh maupun tim mereka untuk melihat respon dari masyarakat kota Palembang.

“Pilkada Palembang masih prematur saat ini, masih dilevel dibawah pembicaraan, tapi pergerakan ada persuasif dan masih normal. Karena partai juga belum menentukan secara final siapa yang digotong nanti,"

"Sekarang perlu disiapkan popularitas dan elektabilitasnya, dimana track record yang dibuat menentukan tahapan tertentu," kata Febrian, Kamis (25/6/2020).

Dekan Fakultas Hukum Unsri ini menerangkan, memang ada beberapa nama yang signifikan untuk bursa kandidat Walikota maupun Wakil Walikota Palembang kedepan.

Mulai dari Fitrianti Agustinda, Percha Leanpuri, Ratu Dewa, Zainal Abidan, Nasrun umar, Lury, hingga Sarimuda.

"Yang pasti, logika nanti maju ini logikanya harus menang," ucapnya.

Benarkah Fibrosis Paru Membayangi Pasien Sembuh dari Corona? Ini Penjelasan Jubir Prof Yuwono

Dengan melihat komposisi perolehan kursi partai politik di DPRD Palembang, dimana partai Demokrat pemiliki kursi terbanyai (9 kursi), maka bergainning politik kadernya untuk maju sebagai balon Walikota kedepan akan besar.

Bahkan sekarang terdapat beberapa kader Demokrat yang potensial untuk dimajukan.

"Harnojoyo pasti berkaitan langsung dengan kota Palembang tapi bukan Pilkada saja, dan masih netral karena belum signifikan membicarakan itu, fan masih menyiapkan masing- masing. Malahan yang sibuk itu akar rumput untuk menjual siapa yang didukung," bebernya.

Ditambahkan Febrian, Harnojoyo selaku Walikota Palembang dua periode jelas akan ada kepentingan kedepannya, mengingat bisa saja nantinya akan maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024.

"Jadi semua masih linierlah, jadi pertanyaan dengan kekuasaan sebagai wako kepentingan adakah? Jelas ada, tapi untuk calon pengganti belum terkristalisasi siapa yang condong nanti didukung, dan masih lihat perkembangan," tuturnya.

Dilanjutkan Febrian, siapa calon kepala daerah nanti tidak ada ke khasan dari kalangan muda atau tua, maupun dari suku tertentu.

"Palembang tidak ada ukuran khas, maupun karakterisasi tertentu, tapi kandidat harus menguasai lapangan," tandasnya.

Sementara ketua fraksi Demokrat DPRD kota Palembang Aldestar mengungkapkan, meski namanya digembar- gemborkan nantinya akan meramaikan Pilkada Palembang, namun ia menganggap Demokrat jelas akan mengusung kadernya nanti.

"Masalah Pilkada masih jauh masih perlu berpikir. Tapi, kalau kami setiap partai ada pimpinan, paling tidak siapa yang maju ia direstui dan didukung partai," tuturnya.

Diungkapkan pria yang juga ketua PAC Demokrat IT III ini, jika partai Demokrat memiliki banyak kader potensial untuk nanti dimajukan sebagai balon walikota atau wakil walikota Palembang, termasuk dirinya. Namun semuanya ada di DPP Demokrat putusan akhir.

"Jelas kami ikuti mekanisme partai dan banyak pertimbangan, mungkin ada yang lama ingin tampil lagi dan tinggal masyarakat memilih. Kami sebagai partai pemenang, jelas nanti harus ada kader yang diusung maupun tampil, kalau tidak ada yang maju jelas kurang efektif. Kalau saya, saat ini fokus dulu sebagai wakil rakyat dan ketua fraksi Demokrat," pungkas Aldestar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved