Berita Empat Lawang
Warga Empat Lawang Ramai Tangkap Ikan 'Mabuk' di Sungai Musi, Ada yang Dapat Satu Ember
Mereka beramai-ramai menangkap ikan mabuk atau disebut masyarakat Tebing Tinggi dengan istilah Ketubean, sejak pagi, Minggu (21/6/2020)
TRIBUNSUMSEL.COM,EMPATLAWANG-Warga Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, yang tinggalnya di dekat aliran sungai Musi ramai turun ke sungai.
Mereka beramai-ramai menangkap ikan mabuk atau disebut masyarakat Tebing Tinggi dengan istilah Ketubean, sejak pagi, Minggu (21/6/2020)
Dengan menggunakan peralatan seperti jala, tangguk dan ada juga jaring, warga tak menghiraukan debit sungai Musi sedang besar dan keruh pekat.
Beberapa warga dapat ikan dari sungai Musi satu ember, ada juga yang hanya dapat satu dua ekor saja berukuran cukup besar.
Salah satu warga Candra, warga Kelurahan Pasar Tebing Tinggi mengaku tidak mau melewatkan kesempatan menangkap ikan di Sungai Musi itu.
• Tukang Parkir dan Tukang Ojek Ngaku Polisi, Rampas 4 HP Pelajar di Muara Enim
Sebab dirinya sering mendapatkan banyak ikan pada saat ketubean tiba.
Ia mengaku walaupun tidak menggunakan jala atau jaring, cukup dengan pakai tangguk sudah bisa menangkap ikan yang mabuk karena ikan akan kelihatan dan menepi di pinggir sungai.
"Sejak pagi, setelah tahu ada ketubeaan, saya langsung ke sungai mencari ikan yang mabuk, baru dapat beberapa ekor,"kata Chandra
Warga lainya, Sinta, di Desa Batu Raja Baru tempatnya tinggal banyak warga yang ke sungai mencari ikan.
Ia mengaku sangat senang jika ketubean tiba, dikarenakan ikan-ikan yang mudah ditangkap karena mabuk.
"Lumayan dapat banyak, ada yang besar dan kecil," katanya sembari masih sibuk mencari ikan.
• Hujan Deras Semalaman, Jalan Penghubung Desa di Kecamatan Paiker Empat Lawang Putus
Masih dikatakan Sinta, untuk penyebab terjadinya ketubean kali ini ia mengaku kurang tau pasti.
Kalau dahulu yang menjadi penyebab ikan- ikan di sungai Musi menjadi mabuk karena tercampur belerang gunung.
"Sungai sangat keruh kuning sekali, kalau penyebabnya apakah belerang gunung atau karena terjadi longsor di daerah hulu, kami kurang tau pasti,"
"Pastinya dengan ketubean ini masyarat senang karena bisa menangkap ikan dengan mudah, bisa untuk dimakan," katanya. (SP/ Andi Wijaya)