Turnamen PUBG Piala Gubernur Sumsel 2020
Profil EXP.GG Tim eSports Asal Lahat, Tak Didukung Orang Tua Hingga Akhirnya Raih Banyak Prestasi
Profil EXP.GG Tim eSports Asal Lahat, Tak Didukung Orang Tua Hingga Akhirnya Raih Banyak Prestasi
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
Sebagai orang yang mengelola tim, Irvan mengatakan, jika motivasinya saat ini adalah untuk juara dan meraih kepercayaan orang tua dari para pemain di timnya.
"Motivasi pertama untuk ya juara, membawa nama Lahat selain itu juga untuk meraih kepercayaan orang tua, pokoknya turnamen ini hidup dan mati lah karena anak-anak asuh saya banyak yang mau lanjut sma nya diluar kota," bebernya.
Gaya permainan milik tim E-Sports EXP.GG saat ini sudah ditiru oleh kabupaten lain yakni Muaraenim.
"Kami juga sudah memegang satu daerah yang gaya permainannya mencontoh gaya permainan kami, itu di Muara Enim," ungkapnya.
Hal tersebut tidak terlepas dari latihan-latihan dalam jangka waktu yang panjang dari para pemain-pemainnya.
"Latihan 5 sampai 12 jam jadwalnya 3 kali seminggu senin-kamis malam jumat sama malem minggu, kalau ada turnamen besar itu bisa-bisa tiap hari kami latihan," ucapnya.
Saat ini, tim E-Sports EXP.GG sudah mempunyai 24 member yang seluruhnya merupakan putra-putri asli Lahat. Namun pihakmya belum ada rencana merekrut member baru hingga keluar Lahat dan masih akan berfokus untuk mencari pemain asli daerah.
Pihaknya saat ini tengah mencari squad player asal Lahat agar tidak sulit menyatukan chemistry nantinya.
"Total untuk saat ini di tim sudah ada 24 member, kami belum ada rencana untuk rekrut member baru sampe keluar soalnya kami mau fokus di putra asli lahat yang dimajukan dan yang daftar juga harus 1 skuad karena chemistrynya pasti sudah terbentuk, saat ini kebanyakan yang solo player semua yang direct messege ke instagram kami," ujar Irvan.
Tim yang dibesutnya saat ini telah 3 kali mengikuti kejuaraan E-Sports PUBG Mobile di tingkat regional, dan pencapaian tertingginya adalah semi final gelaran PCC tahun 2019 lalu.
"Kalo nasional IeSPA 1 kali PIMC 1 kali PCC kemarin cuma sekali cuma mentok di semi final, turnamen PCC sangat sulit musuhnya lebih keras aturannya juga harus winner-winner chicken dinner," katanya.
Irvan menyebutkan jika kendalanya saat ini hanya terletak pada perangkat smartphone yang kurang mumpuni dan belum sesuai spesifikasi yang digunakan oleh timnya.
"Kendala tim kami di device juga banyak gak mumpuni dan belum sesuai spesifikasi tapi saat ini kami coba mengumpulkan dana hasil juara-juara di turnamen lokal untuk dibelikan device yang mumpuni," tutupnya.