Turnamen PUBG Piala Gubernur Sumsel 2020

Profil EXP.GG Tim eSports Asal Lahat, Tak Didukung Orang Tua Hingga Akhirnya Raih Banyak Prestasi

Profil EXP.GG Tim eSports Asal Lahat, Tak Didukung Orang Tua Hingga Akhirnya Raih Banyak Prestasi

Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
Dokumen Pribadi
Logo tim E-Sports asal Kabupaten Lahat EXP.GG 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Cabang olahraga E-Sports saat ini tengah digalakkan untuk mencari pemain-pemain yang berpotensi menjadi atlet hingga ke berbagai daerah di tanah air dengan rutin menggelar turnamen.

Dengan menggelar turnamen E-Sports di berbagai daerah, diharapkan dapat mengorbitkan pemain yang punya kans untuk jadi atlet profesional.

Salah satu tim E-Sports asal Kabupaten Lahat Sumatera Selatan yang sering berpartisipasi dalam event lokal maupun regional adalah tim EXP.GG.

CEO, tim EXP.GG Irvan Nurhadi mengatakan jika timnya sudah terbentuk sejak tahun 2018 lalu saat game battle royale tersebut masih belum tersedia di Smartphone dan hanya dapat dimainkan dalam versi Personal Computer (PC).

Ia bertemu dengan anak-anak asuhnya saat ini, karena sering bermain PUBG versi PC bersama-sama di warung internet (Warnet).

"Kalau terbentuknya tahun 2018 waktu PUBG belum rilis versi mobile dan cuma ada di PC, jadi awalnya main game PC bareng-bareng ketemu di warnet," ujar Irvan Nurhadi.

Berhasil merebut juara 3 pada gelaran turnamen lokal di Lahat tahun 2019, membuat chemsitry para pemain serta staff tim EXP.GG mulai terbentuk.

"Itu waktu aku masih SMA, dan anak-anak masih SMP, turnamen pertama di lahat tahun 2019 awal kami juara 3 dari situ chemistry kami terbentuk," ungkapnya.

Irvan melanjutkan, saat ini tim yang telah lama ia bangun tersebut mempunyai 2 tim yakni EXP.id dan EXP.th dan mempunyai ciri khas permainan berbeda-beda.

"Kami punya 2 tim itu EXP.id yang main di meta tengah, jadi kita maksimalkan perlengkapan dan itu asli meta nya dari kiat, ada juga EXP.th, yang mainnnya meta di pinggir selalu war terus memang dan EXP.th itu kita dapet meta nya dari player asal thailand yang berteman dengan kita di dalam game," jelasnya.

CEO tim EXP.GG tersebut mengungkapkan jika pihaknya telah mengalami berbagai macam tekanan dan selalu beradu mental pada saat-saat awal tim terbentuk.

Bahkan timnya sampai pernah menerima caci maki dari tim lain pada saat mengikuti turnamen-turnamen offline.

"Pernah dicaci maki di kata-katain waktu turnamen offline lokal pernah dikatain cupu lah apa lah, pokoknya adu mental dan dari situ kami naikin mental lagi cari-cari turnamen offline," ujarnya saat dihubungi Tribunsumsel.com

Ditambah lagi dengan orang tua dari pemain-pemain tim EXP.GG yang sangat tidak setuju karena anaknya hanya berfokus pada smartphone dan game selama berjam-jam.

"Belum lagi orang tua banyak yang gak dukung, taunya cuma ngabisin waktu aja, gak belajar lagi, waktu kami minta dokumen KK (Kartu Keluarga) untuk persyaratan daftar ditolak kata mereka rahasia nah pas kami dapat sertifikat barulah mereka percaya," ungkapnya.

Sebagai orang yang mengelola tim, Irvan mengatakan, jika motivasinya saat ini adalah untuk juara dan meraih kepercayaan orang tua dari para pemain di timnya.

"Motivasi pertama untuk ya juara, membawa nama Lahat selain itu juga untuk meraih kepercayaan orang tua, pokoknya turnamen ini hidup dan mati lah karena anak-anak asuh saya banyak yang mau lanjut sma nya diluar kota," bebernya.

Gaya permainan milik tim E-Sports EXP.GG saat ini sudah ditiru oleh kabupaten lain yakni Muaraenim.

"Kami juga sudah memegang satu daerah yang gaya permainannya mencontoh gaya permainan kami, itu di Muara Enim," ungkapnya.

Hal tersebut tidak terlepas dari latihan-latihan dalam jangka waktu yang panjang dari para pemain-pemainnya.

"Latihan 5 sampai 12 jam jadwalnya 3 kali seminggu senin-kamis malam jumat sama malem minggu, kalau ada turnamen besar itu bisa-bisa tiap hari kami latihan," ucapnya.

Saat ini, tim E-Sports EXP.GG sudah mempunyai 24 member yang seluruhnya merupakan putra-putri asli Lahat. Namun pihakmya belum ada rencana merekrut member baru hingga keluar Lahat dan masih akan berfokus untuk mencari pemain asli daerah.

Pihaknya saat ini tengah mencari squad player asal Lahat agar tidak sulit menyatukan chemistry nantinya.

"Total untuk saat ini di tim sudah ada 24 member, kami belum ada rencana untuk rekrut member baru sampe keluar soalnya kami mau fokus di putra asli lahat yang dimajukan dan yang daftar juga harus 1 skuad karena chemistrynya pasti sudah terbentuk, saat ini kebanyakan yang solo player semua yang direct messege ke instagram kami," ujar Irvan.

Tim yang dibesutnya saat ini telah 3 kali mengikuti kejuaraan E-Sports PUBG Mobile di tingkat regional, dan pencapaian tertingginya adalah semi final gelaran PCC tahun 2019 lalu.

"Kalo nasional IeSPA 1 kali PIMC 1 kali PCC kemarin cuma sekali cuma mentok di semi final, turnamen PCC sangat sulit musuhnya lebih keras aturannya juga harus winner-winner chicken dinner," katanya.

Irvan menyebutkan jika kendalanya saat ini hanya terletak pada perangkat smartphone yang kurang mumpuni dan belum sesuai spesifikasi yang digunakan oleh timnya.

"Kendala tim kami di device juga banyak gak mumpuni dan belum sesuai spesifikasi tapi saat ini kami coba mengumpulkan dana hasil juara-juara di turnamen lokal untuk dibelikan device yang mumpuni," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved