Saat Tagih Tugas, Guru tak Digubris & tak Sadar Muridnya Kompak 'Left Group' WhatsApp, Jadi Viral

Namun, bukannya mengindahkan tugas dan menjawab pesan dari sang guru, beberapa murid justru terang-terangan meninggalkan grup satu per satu.

Twitter @Ms4nne_
Viral kisah guru di Malaysia yang tak digubris saat tagih tugas, ternyata tak sadar semua muridnya kompak 'Left Group' WhatsApp mata pelajarannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Para pelaku pendidikan turut memutar otak agar kegiatan belajar mengajar terus terlaksana di masa pandemi Covid-19 ini.

Bagi guru dan murid baik di sekolah maupun di perguruan negeri, physical distancing dan pembatasan mobilitas tentu saja menghambat pertemuan tatap muka. 

Sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara virtual dirasa cukup efektif di tengah pandemi Covid-19 ini.

Mulai dari fasilitas perangkat dan jaringan hingga proses pengerjaan tugas dan penilaian yang semuanya mengandalkan teknologi.

Dalam metode itu, guru akan mengajar secara virtual dengan aplikasi seperti Zoom atau Google Meeting.

Baru kemudian untuk tugas akan dilakukan via grup aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp untuk memudahkan komunikasi.

Tetapi, seorang guru di Malaysia justru mendapatkan masalah yang berbeda.

Bukan soal prasarana ataupun materi pembelajaran, guru tersebut malah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan dari para muridnya.

Dikutip dari WorldofBuzz, curhatan guru tersebut menjadi viral lantaran diunggah dalam sebuah utas Twitter yang dilakukan oleh anak perempuannya.

Remaja dengan akun Twitter bernama @Ms4nne_ itu membagikan kisah sulitnya sang ibu saat harus mengajar secara online.

Mengawali utasnya, ia membagikan foto percakapan grup WhatsApp yang diberi nama '3H SEJARAH 2020'.

Melalui grup itu, sang ibu tampak menjelaskan dengan rinci tugas yang ia berikan kepada murid-muridnya.

Tugas tersebut tergolong ringkan karena hanya terdiri dari 5 lembar esai yang sudah terhitung dengan lampiran.

Namun, bukannya mengindahkan tugas dan menjawab pesan dari sang guru, beberapa murid justru terang-terangan meninggalkan grup satu per satu.

Isi percakapan grup WhatsApp guru di Malaysia
Isi percakapan grup WhatsApp guru di Malaysia (Twitter @Ms4nne_)

Saat sang guru menagih tugas tersebut, hanya tersisa dua anggota saja dalam grup itu, yakni nomor sang ibu guru dan satu nomor lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved