Berita Ogan Ilir
Awal Tahun Ajaran Baru 15 Juli, Sekolah Dibuka di Ogan Ilir Tunggu Surat Edaran Menteri
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir, Dr. Arianto mengatakan bahwa pada tanggal 15 Juli merupakan awal tahun ajaran baru bagi si
Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir masih menunggu situasi di tengah Pandemi untuk menjadwalkan tatap muka dalam kegiatan belajar mengajar.
Mereka akan melihat situasi sampai pada 15 Juli mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir, Dr. Arianto mengatakan bahwa pada tanggal 15 Juli merupakan awal tahun ajaran baru bagi siswa.
• GRATIS Buat dan Perpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM), Berlaku hanya Tanggal 1 Juli, Syaratnya Ini
Oleh sebab itu, pihaknya akan melihat perkembangan sampai pada tanggal tersebut.
"Sampai saat ini, pembelajaran masih menggunakan metode daring. Kita lihat samai tanggal itu pada saat ajaran baru," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/6/2020).
Saat ini, Kabupaten Ogan Ilir masih berstatus Kuning dalam peta penyebaran Covid-19.
• 2 Pelaku Penusukan Anggota Polisi di Jakabaring Ditangkap, Satu Diantaranya Berakhir di Kamar Mayat
Tentu, pihaknya tak ingin ambil kebijakan tanpa ada arahan dari Pusat terkait pembolehan jadwal belajar mengajar melalui tatap muka langsung.
"Kalaupun nanti boleh tatap muka, kita tetap menunggu edaran lebih lanjut dari Mendagri dan Menteri Pendidikan," ucapnya.
Untuk sekarang, para siswa dan walinya masih disibukkan dengan daftar ulang dan pendaftaran bagi siswa baru, di sekolah masing-masing. Mereka masih sering mendatangi sekolah-sekolah yang dituju, untuk mengurus berkas administrasinya.
Terkait hal itu, Arianto mengatakan pihaknya masih memaklumi hal itu meskipun sudah diimbau kepada masyarakat untuk tidak berkerumun. Namun ia menegaskan agar masyarakat tidak berkerumun saat melakukan pemberkasan siswa tersebut.
• Palembang dan Prabumulih Masuk Peta Orange, Peta Sebaran Covid-19 di Sumsel Berdasarkan Warna
"Jadi kita kan sistem 'Drive Thru', per orang dilayani, tidak berkerumun. Tapi masih saja namanya orangtua siswa, berkerumun di sekolah. Kita imbau agar mereka tetap menjaga jarak, dan mematuhi protokoler kesehatan," jelasnya. (mg5/sp)