Sarankan Tak Usah Lagi Nyapres, Juru Bicara PA 212 Ogah Dukung Prabowo Maju di Pilpres 2024
Haikal Hassan justru menyebut kurang etis jika Prabowo kembali mencalonkan diri di Pilpres setelah tiga kali.
"Silakan saja, bahkan kami berpikir memang selain Pak Prabowo siapa yang pantas untuk menduduki itu."
"Mungkin tidak ada jawaban, yang paling pantas memang Pak Prabowo," sambungnya.
Haikal justru mempertanyakan soal sosok lain yang pantas jadi presiden berikutnya.
Ia juga mempertanyakan kemampuan Prabowo mengembalikan kepercayaan masyarakat.
"Namun untuk ke depan apabila Pak Prabowo kembali maka kita itu mulai berpikir apakah regenerasi berjalan," kata Haikal.
"Apakah tidak ada calon yang lain? Apakah penuh keyakinan kembali bisa seperti itu?"
"Apa dia mampu kembali mengembalikan kepercayaan masyarakat," sambungnya.
Meskipun tak lagi menyampaikan dukungannya seperti 2019 lalu, Haikal mengaku tak sakit hati Prabowo masuk di pemerintahan.
"Enggak ada yang sakit hati, kita bantu, bukan sakit hati pada Pak Prabowo tentunya," tukasnya.
Elektabilitas Prabowo turun
Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada bulan Mei mengalami penurunan dibandingkan Februari 2020.
Survei yang dilakukan pada periode 16-18 Mei 2020 lalu itu menyasar 1.200 responden dengan metode kontak telepon.
Margin of error survei ini lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kendati turun, elektabilitas Prabowo masih menjadi yang tertinggi dibandingkan elektabilitas politisi lainnya.
Di posisi kedua, terdapat nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas 11,8 persen atau naik dibandingkan sebelumnya yaitu 9,1 persen.