Curhatan Teguh Wuryanto Terlanjur Viral Soal Tagihan Listrik Rp 20 Juta, Terungkap Penyebabnya

Selain itu, terungkap juga penyebab tagihan listrik Teguh Wuryanto bisa mencapai Rp 20 juta.

istimewa
Teguh Wuryanto pemilik bengkel las di Malang beserta bukti tagihan listriknya yang mencapai Rp 20 juta. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Viral tagihan listrik capai Rp 20 juta yang dibebankan kepada Teguh Wuryanto, warga Lawang, Kabupaten Malang, berikut update faktanya.

Terlanjur viral di media sosial facebook, kabar tentang tagihan listrik meroket 20 kali lipat yang dialami Teguh Wuryanto ini.

Update terbaru menyebutkan kalau warga malang itu akhirnya berjanji membayarnya meskipun dengan cara mencicil.

Kenaikan tagihan listrik ternyata tak hanya dialami Teguh Wuryanto saja.

Banyak warganet yang membanjiri Twitter PLN dengan keluhan tagihan listrik naik bulan Juni 2020 ini.

Pihak PLN pun membeberkan cara perhitungan tagihan listrik melalui instagram resminya.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Akan bayar dengan cara mencicil

Kabar terkini, warga Malang yang dikenai tagihan listrik mencapai Rp 20 juta atau tepatnya Rp 20.158.686 akhirnya berjanji membayarnya meskipun dengan cara mencicil.

Dia adalah Teguh Wuryanto (56). Pemilik bengkel las di Bedali. Lawang. Kasus tagihan listrik kepada Teguh sempat viral di media sosial. 

"Saya tetap harus bayar 20 juta, untuk tagihan listrik," ujar Teguh usai bertemu dengan pihak PLN Malang, Rabu (10/6/2020).

Pembayaran tagihan listrik itu tidak langsung dilunasi. Namun, pelunasan tagihan listrik dilakukan dengan cara dicicil setiap bulan.

Mulai hari ini (1/6/2020) token listrik gratis PLN suda bisa di klaim. PLN juga memberi panduan baca meter agar tagihan listrik tidak diambil rata-rata tiga bulan terakhir.
Mulai hari ini (1/6/2020) token listrik gratis PLN suda bisa di klaim. PLN juga memberi panduan baca meter agar tagihan listrik tidak diambil rata-rata tiga bulan terakhir. (Instagram @pln_id)

"Tapi ya dicicil pembayarannya. Baru nanti listrik saya bisa disambung lagi oleh pihak PLN," ungkap bapak dua anak ini.

Teguh mengaku, nominal cicilan pembayaran tagihan listrik tersebut disesuaikan dengan kemampuan finansialnya.

"Jadi pembayaran per bulan itu terserah kita mampunya berapa. Namun, untuk batas waktunya masih dirundingkan kembali," katanya saat dihubungi via telepon.

2. Terjadi salah paham

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved