Berita Lubuklinggau
Lion Air Tunda Layani Penerbangan di Bandara Silampari Lubuklinggau Sampai 30 Juni Mendatang
Maskapai Lion Air kembali mengajukan surat pengundaran jadwal penerbangan domestik di Bandara Silampari Lubuklinggau.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Maskapai Lion Air kembali mengajukan surat pengundaran jadwal penerbangan domestik di Bandara Silampari Lubuklinggau.
Rencana sebelumnya maskapai Lion Air memulai penerbangan di Bandara Silampari pada hari ini Rabu (10/6/2020).
Ternyata manajemen Lion Group kembali mengajukan surat
pengunduran sampai 30 Juni mendatang.
Kepala Bandara Silampari, Mega Hardiansyah mengatakan, tidak mengetahui pasti apa penyebab Lion Group kembali mengajukan surat pengunduran jadwal penerbangan itu.
Namun, ia berpendapat pengunduran itu berkaitan dengan masalah biaya operasional yang dinilainya belum sebanding dengan ketersediaan penumpang.
"Pendapat saya pribadi karena biaya operasional dengan jumlah penumpang mereka anggap mungkin belum sesuai, jadi hanya masalah operasional saja," kata Mega pada Tribunsumsel.com.
Ia juga menyampaikan selain Lion Group, maskapai Nam Air juga sudah mengonfirmasi kepada pihak bandara akan memulai penerbangan pada 13 Juni mendatang.
Namun lagi-lagi ia belum bisa memastikan karena bisa jadi ada perubahan.
"Kita ini seperti halte saja, kalau ada yang mau operasi pada dasarnya kita sudah sangat siap," ungkapnya.
Ia menerangkan, untuk salah satu syarat calon penumpang bisa melakukan penerbangan harus di buktikan melalui surat keterangan hasil rapid test atau PCR.
Pihak bandara sendiri sudah berkoordinasi dengan salah satu rumah sakit swasta di Kota Lubuklinggau jika penerbangan kembali normal.
"Syaratnya harus punya KTP, kemudian hasil Rapid test atau PCR, namun apabila di daerah asalnya tidak tersedia. Calon penumpang boleh meminta surat keterangan dari dokter Puskesmas menyatakan bebas influenza," terangnya.
Kemudian sebagai upaya pencegahan dilapangan, pihak bandara sudah menyiapkan 31 petugas yang siap bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan mulai dari pakai masker, memakai face shield dan menyiapkan sarana cuci tangan.
"Kita memberikan jaminan supaya penularan bukan dari petugas, termasuk APD lainnya, dan setiap tempat duduk kita kasih batas dan kita sediakan alat pengecek suhu tubuh," ujarnya.