Berita Palembang
Setelah 30 Tahun Mendayung, Si Manusia Perahu Palembang Ini Dipindahkan ke Panti Jompo
Ia selama ini tetap mengayuh dayung maski di tengah kondisi keterbatasannya karena sudah lama menderita lumpuh.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Berakhir sudah perjuangan Rohman menghabiskan waktu di sebuah perahu menyusuri Sungai Musi.
Ia selama ini tetap mengayuh dayung maski di tengah kondisi keterbatasannya karena sudah lama menderita lumpuh.
Si manusia perahu ini harus dievakuasi karena kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Sehari-hari Rohman menyambung hidup dari belas kasih masyarakat.
Ada yang memberi makan nasi bungkus, minum dan kebutuhan lainnya.
• HRD Community Sumsel Bersatu dan Tribun Sumsel-Sriwijaya Post Bantu Aris Munandar
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda Mengatakan, Pemerintah Kota Palembang melalui dirinya mendapatkan informasi pertama kali dari postingan di media sosial yang kemudian viral.
Sebagai bentuk kepedulian, akhirnya Rohman dipindahkan agar bisa mendapatkan perawatan di RSUD Bari Palembang.
"Kemarin kita jujur kaget saat dengar ada manusia perahu, selama 30 tahun tinggal di atas perahu tidak ada sama sekali keluarga bahkan tanpa identitas."
"Makanya, kita bawa ke RSUD Bari untuk dirawat dan dicek kesehatannya lalu kita bawa ke Panti Jompo Tresna Werdha," jelasnya, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, diusia lanjut manusia perahu dalam kondisi cukup memprihatinkan.
Karena selain tidak ada kelengkapan identitas penduduk ia juga sedikit sulit untuk berbicara.
"Bicara bisa cuma terbatas. Malah jangan-jangan dia tidak tahu informasi luar, siapa walikota, siapa presiden kita dan lain lain"
"Karena tidak ada ada televisi juga di perahunya. Nah, setelah dirawat di Panti Jompo kita akan buatkan identitas dirinya sebagai warga Palembang alamat di Panti Jompo," jelasnya.
• Meski Rumah Dikepung Rumah Tetangga, Eko Purnomo Enggan Jual Murah : Bangunnya Saja Habis 200 Juta
Selain itu, Diungkapkan Fitri selama proses pemindahan dari perahunya, Rohman sempat sulit diajak untuk berkomunikasi karena merasa asing dengan kondisi keramaian orang.
"Tetapi setelah kita bujuk akhirnya mau untuk dicek kesehatan. Selama tinggal di Panti Jompo semua merupakan tanggung jawab kami sebagai pemerintah," tegasnya. (SP/ Rahmaliyah)