Video Viral Pedagang Sayur Dilabrak Saingan Gegara Kenakan Face Shield, Ternyata Bupati Menyamar
Pedagang yang datang tanpa mengenakan masker itu terlihat protes menggunakan bahasa daerah.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar tak membeli dagangan pedagang yang tak memakai masker dan pelindung wajah.

"Kami tegaskan pada masyarakat jangan beli dagangan pedagang di pasar yang tidak pakai masker dan pelindung wajah," jelasnya.
Saat ini, kata Gusnan, Pemkab Bengkulu Selatan telah mengatur jarak antarpedagang di pasar tradisional.
Setiap lapak memiliki jarak sekitar 1,5 meter. Selain itu, pedagang diwajibkan menggunakan face shield atau pelindung wajah.
FAKTA BARU Cegah Corona, Pakai Masker & Jaga Jarak Lebih Manjur Dibanding Cuci Tangan, Ini Buktinya
Angka penularan virus corona masih terus meningkat di setiap harinya.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau COVID-19.
Misalnya dengan mengimbau masyarakat untuk selalu berada di rumah, menjaga daya tahan tubuh.
Sedangkan untuk orang yang beraktivitas di luar rumah, pemerintah mengimbau harus mengenakan masker dan menjaga jarak.
Dilansir dari Reuters.com, ternyata menjaga jarak dan mengenakan masker adalah cara terbaik untuk mengurangi resiko dari penularan COVID-19.
Dari 172 penelitian di 16 negara menemukan bukti bahwa rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan juga berpengaruh meskipun tidak dapat memberikan perlindungan seratus persen.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet pada Senin (1/6/2020) kali ini nampaknya akan sangat membantu pemerintah dan lembaga kesehatan dalam membuat kebijakan terkait penanganan COVID-19.
Seperti yang diketahui sampai saat ini informasi mengenai pencegahan virus corona masih sangat terbatas sehingga penelitian tersebut seolah memberikan pandangan baru.
“Temuan kami adalah yang pertama untuk mensintesis semua informasi langsung terkait COVID-19, SARS, dan MERS,
Dan memberikan bukti terbaik yang saat ini tersedia tentang penggunaan optimal dari intervensi umum dan sederhana ini untuk membantu 'meratakan kurva(penularan corona)',” kata Holger Schunemann dari Universitas McMaster di Kanada, yang ikut memimpin penelitian.
