Corona di Sumsel
Update Terbaru Corona di Sumsel Rabu 3 Juni, Bertambah 10 Kasus Positif Covid-10, 1 Meninggal
Sementara itu, untuk kasus konfirmasi sembuh mendapatkan 2 tambahan. Dengan adanya tambahan tersebut kasus sembuh menjadi 226.
"Kalau orang meninggal tersebut yang mengurusnya tim medis, kan semua pakai APD, face shield mask, kacamata, semua lengkap. Jadi kita mencegah potensi penularan itu," jelas Zen.
Namun untuk urusan lokasi pemakaman, lanjut Zen, jenazah Covid-19 sebenarnya tak harus dimakamkan di tempat pemakaman khusus.
"Ketika jenazah sudah diurus, dimasukkan dalam peti dan dimakamkan di dalam lubang sedalam 4 meter, maka virusnya tidak akan menyebar ke mana-mana. Sebenarnya tidak harus di Gandus, di TPU juga bisa asal sesuai protokol Covid-19," tegas Zen.
Tak Semua Pasien Covid-19
Masyarakat khususnya di kota Palembang kini diliputi kecemasan akibat Covid-19, salah satunya mengenai pasien yang dirawat di rumah sakit.
Muncul anggapan bahwa setiap pasien yang dirawat di rumah sakit, lalu meninggal dunia, dianggap positif Covid-19.
Anggapan ini muncul karena belakangan banyak pasien meninggal dunia di rumah sakit, dimakamkan dengan protokol Covid-19 dan di tempat pemakaman khusus korban Covid-19.
• Tembus 1.000 Kasus Positif Covid-19, Sebaran Corona di Sumsel 3 Juni Pagi, Palembang Tambah Banyak
• Tak Lagi Gandus, IB II Terendah Kasus Positif Covid-19, Update Corona di Palembang 3 Juni Pagi
Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, dr. Zen Ahmad menegaskan, tak semua orang meninggal dunia di rumah sakit merupakan pasien Covid-19.
"Tidak semua yang meninggal di rumah sakit saat ini merupakan pasien Covid-19. Belum tentu," kata Zen saat berbicara pada Sumsel Virtual Fest 2020 di channel YouTube Tribun Sumsel dan SripokuTV, Rabu (3/6/2020).
• Alasan Minta Pijat, Pelajar di Palembang Diperkosa Kakek Tiri di Kamar hingga Diancam Dibunuh
• PSBB Palembang Diperpanjang, Petugas Ditambah, Disebar di Pasar, Tempat Ibadah hingga Sekolah
Zen yang juga Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) menerangkan, ada klasifikasi status orang maupun pasien dalam menentukan status Covid-19.
Yakni ada orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala (OTG) dan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan tes PCR.
ODP memiliki gejala pilek dan batuk, PDP memiliki gejala demam disertai batuk pilek, batuk, Pneumonia, OTG tak memilih gejala namun pernah kontak dengan pasien Covid-19.
"Nah yang statusnya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan PCR test dan hasilnya positif. Kalau OTG virusnya sedikit, sementara PDP ini sedikit lagi kalau hasil labolatorium positif, maka ia dinamakan terkonfirmasi positif Covid-19," terang Zen.
Ia memaparkan, secara sepintas, tak ada yang tahu bahwa orang yang baru masuk rumah sakit memiliki gejala Covid-19 atau tidak.