Corona di Muratara

22 Warga Muratara yang Dikarantina di Rumah Sehat Minta Pulang

Sebanyak 22 warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang dikarantina di rumah sehat yang dikelola Gugus Tugas Covid-19 minta pulang.

Penulis: Rahmat Aizullah |
Tim Gugus Tugas Covid-19 Muratara
Tim pengelola rumah sehat Terusan Kecamatan Karang Jaya tempat karantina warga yang terpapar virus corona di Kabupaten Muratara 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sebanyak 22 warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang dikarantina di rumah sehat yang dikelola Gugus Tugas Covid-19 minta pulang.

Mereka sepakat dan bersedia melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing dengan tetap mengikuti protokol karantina.

Sebanyak 22 orang ini semuanya merupakan warga Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.

Gugus tugas Covid-19 Muratara menyambut baik kesediaan warga untuk melakukan karantina mandiri di rumah, apalagi didukung oleh semua warga di desa tersebut.

Dukungan masyarakat tersebut dapat menjadi contoh bagi masyarakat desa lain di Kabupaten Muratara maupun di seluruh Indonesia.

"Kita berharap mereka dapat melaksanakan karantina dengan nyaman, serta mematuhi protokoler," kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Muratara, Susyanto Tunut, Senin (1/6/2020).

Susyanto menjelaskan, sebanyak 22 warga Desa Mandi Angin yang meminta karantina mandiri tersebut adalah hasil tracking dari kasus positif corona Sumsel nomor 148.

Sebagaimana diketahui pada tanggal 30 April 2020, Gugus Tugas Covid-19 Kota Lubuklinggau memberi tahu bahwa ada seorang warga Desa Mandi Angin Kabupaten Muratara positif corona.

Menindaklanjuti hal itu, Gugus Tugas Covid-19 Muratara melakukan tracking kontak erat dengan kasus positif Sumsel nomor 148 itu di Desa mandi Angin.

Dari tracking itu diambil sampel untuk dilakukan swab test di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang (BBLK Palembang).

Hasil swab keluar pada tanggal 20 Mei 2020 menyatakan bahwa terdapat 8 warga Desa Mandi Angin dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

Gugus Tugas Covid-19 Muratara kemudian melakukan tracking kembali dan didapatkan sebanyak 14 orang kontak erat.

Sehingga total semuanya berjumlah 22 orang, terdiri dari 8 orang berstatus OTG positif dan 14 orang berstatus OTG yang masih menunggu konfirmasi hasil test swab.

Sebanyak 22 orang itu dilakukan karantina di rumah sehat Desa Terusan dan rumah sehat Hotel 929 Lubuklinggau.

"Nah, 22 orang ini minta pulang, akhirnya disepakati untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing dengan tetap mengikuti protokol karantina," jelas Susyanto.

Sebelum kembali ke rumah masing-masing, 22 warga tersebut diambil sampel swab-nya untuk diperiksa di BBLK Palembang.

"Kita berdoa semoga hasil test swab semuanya negatif, sehingga dapat menjalani kegiatan sehari-hari sebagaimana biasa," ujar Susyanto.

Gugus tugas juga memberikan bantuan kepada 22 warga itu berupa beras, mie instan, vitamin dan sabun untuk dimanfaatkan selama karantina mandiri di rumah masing-masing.

Selama karantina mandiri di rumah, petugas kesehatan dari Gugus Tugas akan mengecek kesehatan 22 warga tersebut secara berkala.

Perwakilan warga Desa Mandi Angin, Buya Margutin Almanshuri mengatakan, seluruh warga di desa tersebut sepakat dan mendukung 22 orang itu dikarantina mandiri.

Pihaknya telah mengajukan surat permohonan karantina mandiri untuk 22 warga itu pada tanggal 29 Mei 2020 dan diterima Gugus Tugas Covid-19 Muratara pada tanggal 30 Mei 2020.

Surat itu diajukan dan didukung oleh pernyataan dukungan warga Desa Mandi Angin yang ditandatangani 27 orang dan diketahui Kepala Desa Mandi Angin.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pemulangan warga kami untuk dikarantina mandiri," kata Buya Margutin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved