Tidur di Kandang Bersama Sapi
Kisah Pak Said, Warga Muara Enim yang Tidur di Kandang Bersama Sapi
Nasib pak Said, pria berusia 70 tahun tak memiliki rumah dan hidup sebatang kara membuat dirinya rela tidur di kandang bersama sapi
Penulis: Ika Anggraeni |
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Nasib pak Said, pria berusia 70 tahun sungguh mengharukan.
Tak memiliki rumah dan hidup sebatang kara membuat dirinya rela tidur di kandang bersama sapi.
Diakui Said, tidur di kandang bersama sapi sudah dijalaninya selama dua tahun.
"Saya sudah terbiasa tinggal dengan sapi-sapi ini, di sini saya tidak punya siapa-siapa, saya sebatang kara disini, sebelum diambil yang punyanya, sapi-sapi inilah keluarga saya," katanya.
Dikatakan Said, bahwa sapi itu adalah titipan warga setempat untuk ia pelihara.
"Upahnya nanti diberi anak sapi, saya juga takut sapi-sapi ini hilang, makanya saya pilih tinggal di sini," katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ia sudah biasa mencium kotoran sapi yang ada di dalam kandang tersebut.
"Ya karena sudah terbiasa jadinya biasa saja," kata dia.
Dikatakan Said, bahwa ditempat yang ia tinggali sekarang memang belum ada WC.
"Kalau sumur untuk saya mandi itu ada, tapi kalau WC paling numpang, tapi lebih sering saya buang air besar di pinggir rel atau saya gali lobang, kemudian setelah buang air besar saya timbun lagi," ungkapnya sambil tertawa kecil.
Setelah kondisinya diketahui pemerintah Kecamatan, Said langsung ditawari lokasi untuk membangun rumah.
"Namun saya masih mikir-mikir dulu, masih berat ninggalin tempat ini, disini saya sudah betah, warga-warganya sangat peduli dengan saya, saya sering dianteri makanan, dan mereka sangat baik dengan saya," kata pria yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah ini.
Sementara itu, Camat Lawang kidul, Drs Rahmad Noviar mengatakan bahwa Kakek Said adalah warga pendatang yang sudah lama tinggal di kecamatan Lawang Kidul.
"Dulu dia kerja di proyek-proyek, baik di Lawang Kidul, Jambi maupun Bengkulu, ia berpindah-pindah, dan ternyata tidak memiliki kartu identitas baik KTP ataupun KK sehingga tidak terdata oleh kita," katanya.
Saat melakukan verifikasi data untuk memberikan bantuan Covid-19 oleh Bhabinkamtibmas dan pemerintah desa baru diketahui bahwa ada warga yang tinggal di kandang sapi.
"Kita sangat prihatin dengan kondisi warga kita yang seperti ini, dan melihat langsung kondisi kakek Said ini," terangnya.
Diterangkan oleh Rahmat Noviar, pihaknya sudah berkoordinasi untuk membantu pria tersebut.
"Nanti kita akan bantu Kakek Said untuk membuat kartu identitas, tak hanya itu saja kita akan bantu beliau mendapatkan tempat tinggal yang layak," katanya.
Dilain pihak, President Rotary Club Of Palembang, Jony Yusuf mengaku prihatin melihat kondisi Kakek Said.
" Jujur saat melihat kondisi kakek Said yang tinggal kandang sapi itu saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, hari gini ternyata masih ada warga kita yang tinggal ditempat yang kurang layak,"katanya.
Untuk itu lanjutnya, dengan melihat kondisi kakek Said ini,membuat pihaknya tergerak untuk memberikan bantuan sebesar Rp 2.5 juta.
" Dimana uang tersebut bisa dibelikan baik berupa sembako maupun yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan kakek Said,"katanya.
Ia berharap kakek Said mendapatkan tempat tinggal yang layak dan sehat.
"Mudah-mudahan akan ada dermawan lainnya yang juga tergerak hatinya untuk memberikan bantuan bagi kakek Said," pungkasnya.