Rencana Presiden Jokowi Ajak Rakyat Berdamai dengan Virus Corona, Jusuf Kalla : Risikonya Mati

Presiden Jokowi, sempat menyerukan agar masyarakat berdamai dengan virus corona.Hal ini disampaikan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta

Editor: Moch Krisna
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN
Jusuf Kalla 

TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Jokowi, sempat menyerukan agar masyarakat berdamai dengan virus corona.

Hal ini disampaikan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).

Dalam imbauannya, presiden mengajak masyarakat berdamai dengan Covid-19 sampai ditemukannya vaksin penangkal virus.

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya kala itu, dikutip dari Kompas.com.

Kendati demikian, presiden menegaskan bahwa cara berdamai paling baik adalah dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti dengan disiplin protokol kesehatan. Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan," katanya.

"Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya.

Adapun usai Jokowi mengumumkan hal itu, muncul beragam reaksi dari berbagai kalangan.

Beberapa orang menentang sikap 'berdamai' yang diserukan presiden.

Tak sedikit yang menganggap pemerintah mulai pasrah dengan pandemi ini.

Namun WHO dalam rilisnya sempat mengatakan, bahkan sekalipun vaksin telah ditemukan, virus corona tidak akan benar-benar hilang.

Ia juga meminta agar masyarakat dunia berdamai dengan virus corona.

Sebab penemuan vaksin mungkin tidak pernah ada hingga akhir tahun 2021.

"Saya tidak ragu bahwa karena begitu banyak perusahaan bekerja secara paralel dan seperti yang kita lihat kolaborasi yang hebat dengan regulator termasuk FDA, kita benar-benar dapat mempercepat persetujuan vaksin," kata CEO Roche, sebuah perusahaan farmasi besar, Severin Schwan.

Sementara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), ikut berkomentar dengan istilah "berdamai" yang digaungkan Presiden Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved