Viral Polisi Bertugas Saat PSBB di Padang Berharap Bisa Tes Swab Covid-19, Begini Fakta Sebenarnya
Video mengenai seorang polisi yang bertugas di posko Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Padang-Pesisir Selatan
TRIBUNSUMSEL.COM -- Video mengenai seorang polisi yang bertugas di posko Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Padang-Pesisir Selatan, Sumatera Barat, viral di media sosial.
Menurut polisi tersebut, tes swab diharapkan bisa dilakukan sebelum Lebaran.
Hal itu untuk memastikan bahwa mereka yang bertugas terbebas dari virus corona saat berkumpul bersama keluarga di rumah.
Polisi dalam video tersebut memohon hingga menangis. Terdengar suaranya parau saat berbicara.
"Benar itu anggota polisi yang bertugas di Satlantas Polresta Padang bernama Aiptu Finer," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).
Stefanus mengatakan, dalam pengamanan PSBB di Sumbar, pihaknya menurunkan 2.132 personel dan salah satunya adalah Aiptu Finer.
Jumlah personel itu terdiri dari 950 petugas di lingkungan Polda Sumbar dan 1.182 dari Polres yang ada di Sumbar.
"Ada total 2.132 personel yang kita turunkan saat PSBB di Sumbar. Satu hari ini ada 300 personel yang berpatroli dan melakukan pengawasan," kata Stefanus.
Untuk permintaan swab, menurut Stefanus, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sumbar.
"Kita akan koordinasi dengan Biddokkes Polda Sumbar, bagaimana teknisnya," kata Stefanus.
Sebelumnya dalam video itu, Aiptu Finer mengatakan bahwa setiap hari, dirinya berangkat dari rumah menuju posko Covid-19 di perbatasan Padang - Painan.
"Kami datang dari rumah untuk melaksanakan tugas penjagaan perbatasan Covid-19 di perbatasan Bungus Teluk Kabung," kata Finer.
Finer mengatakan, dirinya dan anggota lainnya sudah memeriksa ratusan hingga ribuan orang dari berbagai daerah, termasuk dari Pesisir Selatan dan Bengkulu.
"Kami berhentikan dan kami periksa. Jadi kami tidak tahu apakah kami juga terkena virus ini, karena kami bertemu dengan banyak orang setiap harinya," sebut Finer.
Finer khawatir dirinya tanpa disadari menjadi perantara penularan virus corona bagi keluarganya.