Sebut Minimnya Tenaga Medis, Kerja Keras Tanpa Libur demi Pasien, Curhat Pilu Dokter di RS Jakarta
Jumlah tenaga kerja yang minim membuat tenaga medis harus bekerja ekstra. Mereka bekerja siang dan malam tanpa waktu libur.
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengungkapkan perjuangannya selama bekerja di tengah pandemi Covid-19 seorang dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit pemerintah di Jakarta.
Dikabarkan masih minim, keberadaan petugas medis khusus penanganan Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Jakarta.
Padahal pasien Covid-19 di Indonesia dikabarkan terus meningkat.
Jumlah tenaga kerja yang minim membuat tenaga medis harus bekerja ekstra.
Mereka bekerja siang dan malam tanpa waktu libur.

Perjuangan mereka merawat pasien sangat besar dan patut diapresiasi.
Minimnya tenaga kerja di sebuah rumah sakit pemerintah di Jakarta ini diungkapkan oleh dokter berinisial A.
Diungkapkan Dokter A, meski rumah sakit tempatnya bekerja bukanlah rumah sakit rujukan Covid-19, namun jumlah pasien pengidap Covid-19 tetap berdatangan.
Karena itulah, para tenaga medis selain melayani para pasien non-Covid-19 juga harus menangani pasien pengidap Covid-19.
Banyak pasien yang datang ke rumah sakit tanpa gejala.
"Pasien awalnya datang tidak dengan gejala ke arah Covid-19,
tapi setelah didiagnosa informasi lebih lanjut mengarah ke sana (Covid-19) ya kita tangani," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (20/5/2020).
Ia pun menjelaskan, para pasien penderita Covid-19 tersebut tidak dapat dipindah ke rumah sakit rujukan karena kapasitas rumah sakit telah penuh.
"Kebanyakan rumah sakit rujukan sudah penuh.
Rumah sakit tempat saya bekerja sudah menyediakan fasilitas sarana dan prasarana dalam menangani Covid-19.