Kisah Rio Supir Bus Nekat Mudik dari Jakarta ke Solo Jalan Kaki Usai di PHK, Sehari Tempuh 100 KM
Seorang sopir bus pariwisata bernama Maulana Arif Budi Satrio (38) memutuskan kembali ke kampung halamannya di Solo
Karantina dilakukan karena baru saja pulang mudik dari zona merah penyebaran virus corona.
Selama karantina di gedung tersebut, semua kebutuhan makanan disiapkan oleh Pemkot Solo.
Rio mengaku sempat berpikir bahwa tempat karantina itu tidak nyaman dan seperti penjara.
Namun, setelah beberapa hari menjalani proses karantina, Rio mengaku sangat nyaman dan betah tinggal di tempat karantina.
"Saya kaget. Di sini teman-teman yang juga menjalani karantina itu sudah seperti keluarga. Makan terjamin, tidur nyaman, saya dapat kasur baru yang masih diplastik. Jadi benar-benar luar biasa bagi saya. Sangat memanusiakan manusia," ucap Rio.
Disinggung apa rencana setelah selesai menjalani karantina, Rio menjawab ingin berziarah ke makam kedua orangtuanya di pemakaman umum Bonoloyo, Kadipiro, Solo. "Rencananya setelah keluar karantina saya mau ke makam orangtua di Bonoloyo," ujar dia.
(TribunnewsWiki/Tyo/Kompas/Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kena PHK dan Uang Habis, Sopir Bus Mudik Jalan Kaki 440 Km dari Jakarta ke Solo"