Karir Medis Terkuak, Ini Sosok Ari Puspita Sari Perawat Hamil 4 Bulan Positif Covid-19 Meninggal

Ari Puspita sari menjadi viral dari video dramatis yang beredar saat perawat yang hamil 4 bulan itu diselamatkan hingga akhirnya nyawa tak tertolong.

Kompas.com
Ari Puspita Sari, seorang perawat Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya meninggal dunia dengan menyandang status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Meninggal karena terpapar Covid-19, inilah sosok asli perawat hamil 4 bulan yang viral, Ari Puspita Sari.

Ari Puspita sari menjadi viral dari video dramatis yang beredar saat perawat yang hamil 4 bulan itu diselamatkan hingga akhirnya nyawa tak tertolong.

 

Belakangan, sosok dan profil serta jejak karir Ai Puspita Sari itu dikuak pihak rumah sakit.

Sosok & Jejak Karir Medis

Perawat muda itu ternyata baru berkarir kurang lebih 2 tahun di Rumah Sakit Royal Surabaya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun TribunJatim.com di lapangan, Pihak RS Royal Surabaya menjelaskan lebih detail profile tenaga medis meninggal dunia di RSAL pada Senin (18/5/2020).

Informasinya, perawat yang bernama Ari Puspita Sari merupakan warga Surabaya dan menghebuskan nafas terakhir saat menginjak usia 26 tahun.

Sementara saat dikonfirmasi, Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan, semasa hidup Ari, sudah dua tahun perawat itu tergabung menjadi tenaga medis.

"Perawat informasi baru, kurang lebih dua tahun."

"Yang jelas dia tenaga baru," kata dia saat ditemui di RS Royal, Senin (18/5/2020).

Rekam Medis Terakhir

Sementara saat disinggung riwayat kesehatan Ari, Dewa memastikan perawat tersebut tidak memiliki laporan adanya penyakit kronis.

"Sejauh ini saya nggak ada informasi itu."

"Yang kami tahu dia sedang hamil."

"Tapi secara keilmuan memang orang hamil lebih rentan (terpapar Corona)."

"Karena hamil, selama bekerja sudah ada protokol dia tidak merawat pasien di ruang isolasi," pungkas Dewa. 

Perawat viral
Perawat viral (Tribunnews)

Dugaan Terpapar dari Pasien yang Tak Jujur

Pihak rumah sakit tempat tenaga medis itu bekerja pun belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut penyebab meninggalnya.

Sementara, Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan, hal itu terlihat dari pemeriksaan awal yang dilakukan oleh tim RS Royal, garda terdepan menunjukkan gejala infeksi Covid-19.

"Kalau itu dari informasi medis, kalau saya rasa benar dan tidaknya mestinya dari RSAL yg menjelaskan. Dari kita memang dugaan ke arah sana secara klinis. Pasti dan tidaknya dari RSAL Dr Ramelan, karena RSAL Dr Ramelan yang merawat lanjutan," kata Dewa saat ditemui di Rumah Sakit Royal Surabaya, Senin (18/5/2020).

Dewa pun mengharapkan jika nakes tersebut benar terjangkit virus Corona atau Covid-19, hendaknya calon pasien lebih jujur terhadap tenaga medis.

"Sudah ada yangg nakes terpapar. saya rasa pasien bisa lebih jujur pada kami karena informasi yang kadang kala tidak terbuka justru bisa berbuah celaka," ucap dia.

Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya saat ditemui, Senin (18/5/2020).
Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya saat ditemui, Senin (18/5/2020). (TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN)

Awal Mula Video Viral

Beredar video viral seorang tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Royal terbaring di bed pasien menggunakan alat bantu pernafasan (ventilator), didorong oleh 7 rekannya menggunakan alat pelindung diri (APD) dan keluar dari sebuah ruangan.

Garda terdepan atau tenaga medis itu diduga terjangkit virus Corona.

Dari kabar yang beredar, nakes tersebut juga tengah hamil empat bulan.

Saat diamati, video berdurasi 52 menit itu seolah menceritakan, Nakes tersebut akan dipindahkan ke ruangan khusus untuk dapat penanganan yang lebih maksimal.

Saat nakes itu hendak memasuki lift, beberapa kawan kerjanya meniriaki nama nakes itu.

"Ya Allah ari, ari, ari ari," kata perekam sambil menangis.

Ketika nakes bernama Ari masuk ke lift, sudah ada banyak nakes melihatnya sambil menangis.

Bahkan, didurasi ke 47 detik terdapat satu nakes memakai baju hijau menangis sampai tubuhnya terjatuh lemas.

Adapun nakes lain yang menopang nakes berbaju hijau yang menangis.

Mereka juga terlihat menangis bersama sambil mengusap air matanya dengan tisu.

Simak videonya berikut:

Viral Status Dokter Tirta Menanggapi

Atas kabar ini, dokter Tirta juga mengungkapkan dukanya.

Melalui media sosial Instagram dan Twitter miliknya, @drtirta menuliskan pengorbanan Ari Puspita Sari mendapat hormat setinggi-tingginya.

Ia menuliskan jika para tim medis saat ini siap berkorban demi negara.

dr. Tirta turut berbelasungkawa atas meninggalnya tenaga medis di Surabaya karena diduga terpapar virus Corona.
dr. Tirta turut berbelasungkawa atas meninggalnya tenaga medis di Surabaya karena diduga terpapar virus Corona. (Instagram.com/@dr.tirta)

Jika Indonesia bebas dari Covid-19 suatu saat nanti, dokter Tirta meminta untuk selalu mengingat pengorbanan tim medis.

"bendera setengah tiang
kami siap berkorban demi negara

5 tahun lagi belum tentu akan ada yg ingat hari ini
Turut berduka, hormat setinggi2 nya

Kami tidak pernah melawan, meski di bully, dibilang ini itu, dibilang ga ikhlas, sempet ditolak warga, dibilang berlebihan

Jika indonesia selamat dari covid, ingatlah perjuangan kami

Jangan biarkan pengorbanan kolega kami sia2. Ingatlah kawan :)," tulis @dr.tirta.

Artikel diatas diolah lagi dari tulisan lapangan Tony H/Tribunjatim.com

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Sosok Viral Perawat Hamil 4 Bulan Positif Covid-19, Karir Medis Dikuak, dr Tirta: Bendera 1/2 Tiang, https://jatim.tribunnews.com/2020/05/18/sosok-viral-perawat-hamil-4-bulan-positif-covid-19-karir-medis-dikuak-dr-tirta-bendera-12-tiang?page=all.
Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved