Curhat Pemuda Asal Semarang Nyasar di Palembang, Lari dari Majikan di Jambi, Warga Takut Huda ODP
Huda yang sebelumnya bekerja di sebuah jasa pencucian motor di Bandar Lampung, Lampung, diajak seseorang untuk bekerja menjadi karyawan pembuatan roti
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Weni Wahyuny
Sesampainya di Palembang pada Jumat malam hari, Huda dan rekan-rekannya terputus komunikasi satu sama lain.
Itu karena keenamnya tak memiliki alat komunikasi seperti handphone.
"HP sudah kami jual semua untuk ongkos kami dari Lampung ke Jambi," kata Huda.
Saat berada di Palembang, Huda mengaku berjalan kaki hingga tiba di sebuah tempat berkumpul komunitas driver online di Lorong Razak Badarudin.
Abu, seorang warga yang melihat Huda tergeletak lemah di atas sebuah bangku di lorong tersebut, lalu menghampirinya dan memberi Huda makanan.
"Saya tanya dia orang mana, dari mana mau ke mana, sedang apa di sini. Dia jawab seperti itulah," kata Abu.
Karena saat ini sedang pandemi Covid-19, Abu khawatir Huda memiliki gejala Covid-19.
Meskipun saat ini Abu dan rekan-rekannya yang menampung Huda, ia mengaku was-was dan menjaga jarak dengan Huda.
"Saat pandemi Covid-19 sekarang ini, kita tidak tahu apakah orang datang dari luar daerah ini ODP, OTG. Saya menyarankan anak ini dikarantina saja. Ini demi mengantisipasi segala kemungkinan," kata Abu.
Terpisah, Pelaksana Harian Rumah Sehat ODP Center JSC, Aufa Syahrizal mengatakan, jika ada orang yang ingin dikarantina, maka harus memeriksakan diri ke rumah sakit terlebih dahulu.
"Periksa ke rumah sakit, bawa surat pengantar dari rumah sakit, setelah itu kita periksa di rumah sehat ODP Center. Jika memang ada gejala atau memenuhi kriteria ODP, maka akan dikarantina di rumah sehat selama 14 hari," terang Aufa.