Sebut Menteri Jokowi Bodoh, Bupati Boltim Akhirnya Blak-blakan Ungkap Alasannya Live di ILC TV One
Perhelatan Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One tadi malam, Selasa (12/5/2020) malam mengangkat tema "Kisruh Bansos
TRIBUNSUMSEL.COM -- Perhelatan Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One tadi malam, Selasa (12/5/2020) malam mengangkat tema "Kisruh Bansos: Sengkarut Antara Pusat & Daerah, berlangsung seru.
Nampaknya sang presenter Karni Ilyas dkk mengakomodir keinginan masyarakat menghadirkan Bupati Bolaang Mongondow Timur ( Boltim) Sehan Salim Landjar dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Bermula saat Karni Ilyas bertanya ke sang Bupati 2 periode itu.
"Bupati, pertanyaan saya, Apapun juga tetap ada jalan kan. Artinya kalau pak bupati mengusul ke pemerintah pusat dan mereka juga dengar, pasti ada jalan keluar. Kenapa pak bupati sampai ngamuk-ngamuk saya dengar. Sampai bilang menteri bodoh segala macam?" tanya Karni.
Sehan Salim lalu menjelaskan ternyata dirinya sampai tersulut emosi karena tangisan rakyatnya karena tak bisa makan.
"Pak karni, itu (kemarahannya) spontan terjadi," kata sang Bupati.
Dia menceritakan, dia berang dan keluarkan perkataan keras itu saat keluhan rakyat kepalaran itu datang untuk kedua kalinya yakni pada 2 Ramadhan 2020.
Padahal dirinya sudah mulai terusik saat keluhan lapar datang pertama kalinya sehari sebelum Ramadhan.
Masyarakat tersebut terdata sebagai penerima Bansos berupa Bantuan Sosial Tunia ( BST) dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemensos, akhirnya tidak bisa menerima dana bantuan dari desa.
"Satu hari sebelum Ramadhan, rakyat saya menangis di rumah saya karena mereka butuh beras 1 liter untuk makan sahur,"
Saat itu dia bercerita sempat bertanya ke aparat desa, mengapa mereka tidak boleh dapat (bantuan).
"Itu yang mau dapat BST tidak boleh dapat pak," katanya menirukan jawaban aparat desa.
"Saya masih agak tenang saat itu, sayang datang menanyakan ke instansi terkait dan katanya memang begitu aturannya,"
"Nah, yang kejadian kedua pada hari kedua Ramadhan. Ada anggota DPR kemudian Komisi, saya tanya,"
Saat itulah dia kehilangan kendali karena dijawab anggota DPR sebagai aturan dan tak ada solusi.
"Disitulah. Saking mungkin semangat saya. Sampai akhirnya saya bilang 'Ini aturan bodoh semua ini bikin aturan, semuanya bodoh'"
Di akhir dia meminta kepada seluruh pemerintah pusat jika ingin membuat aturan seharusnya didialogkan dengan bupati sebagai orang yang terdekat dengan rakyat di daerah masing-masing.
Cek Videonya:
Awal Mula Adu Mulut Bupati Boltim dan Bupati Lumajang Hingga Memanas
Perseteraun antara Bupati Bolaang Mongondow Timur ( Boltim ) Sehan Salim dan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq makin panas.
Keduanya saling melempar statement melalui media.
Bahkan komentar kedua pimpinan daerah ini saling menyerang satu sama lain.
Adu mulut Bupati Boltim dan Bupati Lumajang Makin Panas Terbit Kata-kata jangan-jangan Anda yang salah urus
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim dan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq kini tengah viral.
Thoriqul Haq mengaku kecewa dengan pernyataan Sehan Salim soal kritikannya pada Menteri Sosial, Juliari P Batubara terkait penyaluran Bantuan Sosial (Bansos).
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Minggu (10/5/2020), Thoriqul Haq lantas memberikan pembelaannya pada Menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Perseteruan antara Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim (kanan) dan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq (kiri) kini tengah menjadi perhatian publik. (Channel YouTube tv One News)
"Saya tentu kecewa bila ada seorang bupati yang menyatakan menteri bodoh, kalau tidak salah Bupati Boltim," ungkap Thoriq.
Menurut Thoriq, semua jajaran pemerintahan baik di pusat maupun daerah sudah bekerja keras untuk mengatasi masalah ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi saya sampaikan menteri semuanya bekerja keras untuk menyelesaikan semua persoalan ini, termasuk kita bupati, wali kota di semua daerah, gubernur di semua provinsi, semua bekerja keras untuk menyelesaikan urusan yang bisa dituntaskan untuk menangani problem Corona ini," ujar dia.
Menteri khususnya disebut telah melakukan banyak hal agar bantuan benar-benar sampai ke masyarakat.
"Menteri di semua kementerian sudah melakukan hal yang terbaik melakukan pendataan tambahan, melakukan alokasi anggaran tambahan, melakukan inovasi program yang bisa langsung turun ke bawah ke masyarakat," lanjutnya.
Sehingga, ia merasa bahwa bupati yang mengkritik dengan keras menteri itu karena memang tidak bisa mengurus daerahnya.
"Karena itu saya ingin menyampaikan kalau ada bupati menyatakan menteri bodoh, jangan-jangan dia enggak bisa mengurus daerahnya, jangan-jangan dia enggak bisa mengurus wilayahnya," ucap Thoriq.
Sekali lagi, Thoriq mengungkapkan rasa terima kasihnya pada para menteri dalam melaksanakan tugas.
"Saya berterima kasih kepada para menteri yang melakukan langkah-langkah terbaik untuk semua masyarakat yang ada di bawah bisa diintervensi oleh program pemerintah pusat," ucapnya.
Menurutnya, jika memang ada kekurangan di daerah, itu tugas kepala daerah untuk menyelesaikannya.
"Selebihnya ada yang kurang, pasti, siapa yang menyelesaikan, ya bupati," pungkasnya.
Lalu, Thoriq mulai mengatakan program apa saja mengatasi masalah ekonomi di daerahnya.
Satu di antaranya pengumpulan beras dari warga yang mampu untuk warga yang tidak mampu.
"Alhamdulillah di Lumajang ini ada program Ngramut Tonggo, beras baik dari masyarakat, komunitas, dari orang per orang yang saling membantu dengan beras lima kilogram," ucap dia.
Lalu, pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga terkumpul Rp 1,1 miliar.
"Pemerintah juga membantu, ASN juga mau dipotong gajinya hingga dari ASN saja sudah sebulan Rp. 1,1 milyar untuk beli beras diberikan kepada masyarakat."
"Jadi yang tidak mendapatkan BLT, yang tidak mendapatkan PKH, yang tidak mendapatkan BPNT, karena terdampak ekonomi diberi beras, siapa yang memberi?" jelasnya.
Thoriq menegaskan bahwa lumrah kalau banyak masalah di tengah pandemi Virus Corona.
"Dari pemerintah daerah dilakukan oleh pemerintah begitu mestinya Bupati ngurus."
"Bupati Bolaang Mongondow Timur ingat itu, kerja keras, kita semua kerja keras, soal ruwet, memang ruwet, soal sekarang banyak masalah, memang banyak masalah," ucapnya.
Ia menambahkan lagi agar Bupati Boltim mau intropeksi diri dan tak menyalahkan menteri begitu saja.
"Diselesaikan jangan menyalahkan menteri, jangan membodohkan menteri, jangan-jangan Anda yang salah urus," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
(TribunTimur/TribunKaltim)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Serunya ILC TV One, Bupati Boltim Blak-blakan ke Karni Ilyas Alasan Sebut Menteri Jokowi Bodoh, https://makassar.tribunnews.com/2020/05/13/serunya-ilc-tv-one-bupati-boltim-blak-blakan-ke-karni-ilyas-alasan-sebut-menteri-jokowi-bodoh?page=all.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul ILC TV One Bupati Boltim Ungkap Alasan Sebut Menteri Jokowi Bodoh ke Karni Ilyas Ada Bupati Lumajang, https://kupang.tribunnews.com/2020/05/13/ilc-tv-one-bupati-boltim-ungkap-alasan-sebut-menteri-jokowi-bodoh-ke-karni-ilyas-ada-bupati-lumajang?page=all.
Editor: Hasyim Ashari