'Demi Kebaikan Dia, Panggil Saja Niki' Dipo Latief Minta agar Nikita Mirzani Tak Lagi Dipanggil Nyai

Dipo Latief selama ini lebih banyak menyimak ketika perjalanan cintanya bersama aktris Nikita Mirzani dikupas habis oleh sejumlah media massa.

Termasuk pertikaian-pertikaian dirinya dengan Nikita Mirzani, baik ketika keduanya masih menjadi suami-istri, jelang perceraian hingga sesudah bercerai.

Bahkan, ketika dia dituding sebagai pihak yang menyakiti Nikita hingga berujung tuntutan cerai Niki ke pengadilan, ia memilih tak banyak komentar.

Meski demikian, Dipo terkadang mengelus dada, melihat pihak Niki yang berbicara ke media seolah dirinya adalah biang kehancuran rumah tangga.

Seperti misalnya yang disampaikan ketika pihak Nikita mengajukan gugatan ke pengadilan.

Saat itu, disebut alasan Niki menggugat cerai, lantaran ibu dua anak itu sudah tidak kuat lagi mempertahankan rumah tangga sirinya dengan Dipo

"Penyebabnya, dia sudah enggak kuat lagi lah untuk bertahan, dan dia bilang sekuat apa pun seorang wanita, enggak akan sanggup kalau terus menerus disakiti dan tersakiti," tutur Kuasa hukum Niki, Fahmi Bachmid.

Fahmi menuturkan, selama lima bulan ini, Niki mencoba sabar dan bertahan menghadapi perilaku Dipo, yang memang dianggapnya negatif

"Jadi Niki dan Dipo nikah siri 18 Februari 2018. Mereka nikah siri di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Selama menikah, Niki mencoba untuk bertahan. Sekarang, dia (Niki) enggak sanggup," papar Fahmi

Belum saatnya

Dipo Latief menganggap saat ini belum saatnya menjelaskan tentang tuduhan bahwa selama menikah ia telah menyakiti Nikita Mirzani.

Dipo selama ini memilih diam dan fokus pada pekerjaannya sebagai pengusaha.

"Ya buat apa saya layani. Biarkan saja dia bicara apa. Nanti waktu yang akan menjawab," kata Dipo mengungkap alasan dia tak mau perang argumen di media dengan Nikita.

Dipo menyampaikan itu ketika berbincang dengan Wartakotalive.com, Senin (11/5/2020) malam.

"Ya yang pasti ceritanya berbeda (dari yang Nikita sampaikan). Saya males membahas siapa yang disakiti dan siapa yang menyakiti. Masing-masing pasti punya perspektif. Tapi saya punya banyak saksi dan bukti, kawan-kawan saya juga tahu siapa di sini yang disakiti," ungkapnya.