Tak Hiraukan Jabatan Kapolsek, 600 Warga Tetap Membabi Buta Serang dan Tusuk Kapolsek Pelepat
Tak Hiraukan Jabatan Kapolsek, 600 Warga Tetap Membabi Buta Serang dan Tusuk Kapolsek Pelepat
TRIBUNSUMSEL.COM, JAMBI -Main hakim sendiri dilakukan oleh segerombolan massa terhadap Kapolsek Pelepat dan jajarannya
Warga Desa Belukar Panjang, Kecamatan Palepat, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi mengamuk.
Para warga menghadang mobil patroli polisi.
Kemudian, warga yang ditaksir berjumlah 600 orang itu menyerang polisi secara sporadis.
Bahkan, Kapolsek Pelepat ditusuk dan 7 anggota polisi disekap.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, kasus tersebut bermula saat anggotanya melakukan sidak di lokasi pertambangan ilegal di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo.
Sebab dari informasi warga di media sosial, diketahui ada aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di lokasi tersebut.
"Jadi berawal dari postingan itu, tim dari Unit Tipidter Polres Bungo mendapat informasi dan langsung melakukan penyelidikan bersama dengan personel Polsek Pelepat, jumlah personel 13 orang," kata Kuswahyudi, pada Senin (11/05) siang.
Setibanya di lokasi penambangan, tim menemukan adanya alat berat yang digunakan untuk melakukan penambangan tanpa izin.
Setelah melakukan pengecekan dan melepaskan perangkat yang ada di alat berat tersebut, anggotanya kemudian berusaha meninggalkan lokasi untuk kembali ke Mapolsek Pelepat.
Dihadang 600 Warga
Namun saat hendak pulang, tepatnya di Desa Belukar Panjang, tim mendadak dihadang sekitar 600 orang warga.
"Pada saat itulah terjadi keributan antara petugas dan masyarakat desa," ujarnya.
"Kendaraan tim dari polres dirusak oleh masyarakat. Sehingga melihat situasi mulai memanas, personel gabungan yang di dalam lokasi berusaha mengamankan diri ke arah camp PT Prima Mas Lestari (PML)," terang Kuswahyudi.
Karena kondisinya semakin memanas, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri yang hendak menyelamatkan diri terkena luka tusuk di bagian pantat.