Gadis di Bantaeng Dinikahkan Paksa Sang Ayah dengan Pria Tak Dikenal Sebelum Ditebas Keluarganya

Darwis pasalnya membiarkan dua anak kandungnya Anto dan Rahman, menggorok leher adik mereka sendiri, ROS (18) hingga tewas

Polres Bantaeng
Saat personel Polres Bantaeng melakukan penangkapan di rumah terduga pelaku, ditemukan satu orang perempuan dalam kondisi tak bernyawa karena dibunuh di dalam kamar. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dibuat geger dengan tingkah Darwis dan keluarganya yang diluar nalar, warga Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupateb Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), 

Darwis pasalnya membiarkan dua anak kandungnya Anto dan Rahman, menggorok leher adik mereka sendiri, ROS (18) hingga tewas, dikutip dari TribunBantaeng, 

Tak hanya itu, warga yang melintas di depan rumah pelaku juga diadang menggunakan parang lalu kemudian disandera.

 
Walhasil, 3 orang yang berhasil mereka sandera, yakni Sumang (45), Irfandi (18), dan Enal (25).

Satu orang, yakni Irfandi, tidak mengalami luka saat proses penyanderaan, sementara Sumang dan Enal, mengalami luka.

Enal mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang, sementara Sumang mengalami luka gores pada bagian telinganya.

Aksi penyanderaan ini berhasil ditaklukkan ketika personel Polsek Tompobulu Polres Bantaeng, mendatangi lokasi kejadian.

Proses pengamanan berjalan alot, pasalnya satu keluarga ini ogah menyerahkan diri dan memilih bertahan di dalam rumah.

 

Satu orang di antara mereka mondar-mandir keluar rumah, bak melakukan penjagaan dengan sebilah badik dipinggangnya.

Upaya negosiasi sempat dilakukan polisi namun tak berhasil, sehingga kemudian dilakukan upaya paksa untuk mengamankan pelaku tersebut.

Kini, satu keluarga ini telah diamankan di Mapolres Bantaeng, untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.

Mereka yang diamankan masing-masing berinisial DG (50), A (50), RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14), AJ (40), RA (24).

ROS Sempat Dinikahkan Paksa

Menurut warga setempat, Andi Haikal, korban Irfandi disandera Darwis dan keluarganya saat ia mendatangi rumah pelaku untuk melakukan pendataan.

"Langsung disandera ini Irfandi padahal datang untuk mendataji saja," kata Andi Haikal, saat ditemui di Desa Pattaneteang, Minggu, (10/5/2020).

Ternyata, maksud Irfandi disandera karena ingin dinikahkan dengan ROS.

"Disandera tapi mau dinikahkan dengan Ros," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved