Corona di Lubuklinggau
Barak Eks Kompi di Lubuklinggau Jadi Tempat Isolasi, Dibuat Senyaman Mungkin
Saat ini pemerintah bersama Kodim telah mempersiapkan tiga barak yang akan dijadikan tempat isolasi kasus Covid-19, lokasinya di eks Kompi, Taba Pingi
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau bersama Kodim 0406 MLM mulai mempersiapkan kemungkinan terburuk meluasnya warga yang terjangkit Covid-19 di kota ini.
Saat ini pemerintah bersama Kodim telah mempersiapkan tiga barak yang akan dijadikan tempat isolasi kasus Covid-19, lokasinya di eks Kompi, Taba Pingin.
"Barak eks kompi kita, rencanya akan kita jadikan rumah sehat (tempat isolasi) untuk warga yang terkena covid," kata Dandim 0406 MLM, Letkol Inf Aan Setiawan pada wartawan, Minggu (10/5/2020).
Ia menjelaskan, di eks Kompi ada tiga barak dengan kapasitas tempat tidur 144 orang.
Namun karena dalam aturan harus sesuai physical distancing jadi hanya ranjang bawah saja dipakai.
"Jadi hanya muat 72 tempat tidur itu akan dibagi menjadi tiga barak, tiap barak ada 24 tempat tidur," ungkapnya.
Ia menuturkan, kedepan di dalam barak itu antara perempuan dan laki-laki akan dipisah.
Sementara untuk satu barak sengaja di kosongkan sebagai antisipasi jika ada pasien positif Covid-19.
"Dua barak itu untuk yang masih sehat atau Orang Dalam Pantauan (ODP) atau Orang Tanpa Gejala (OTG) hasil tracking yang pernah kontak dengan pasien positif saja," katanya.
Untuk persiapan sendiri saat ini masih dalam 70 persen.
Dalam artian alsatrinya (Sarpas) masih dalam tahap penyiapan, sedangkan untuk baraknya sendiri dari segi kesiapan sudah 100 persen.
"Disana (dalam barak) nanti ada tempat tidur kasur, kemudian ada pentri (dapur), tempat sholat, disana juga kita siapkan AC dan kipas angin," paparnya.
Menurutnnya, alasan mengapa semua disiapkan senyaman mungkin, misalkan jika yang diisolasi lapar mau masak mie atau kepingin membuat kopi, warga yang diisolasi tersebut bisa langsung membuat.
"Semua logistic dukungan dari kita (Kodim), jadi insyallah yang tinggal disana kita bikin senyaman mungkin, malahan lebih bagus daripada di rumahnya sendiri," ujarnya
Dengan demikian, walaupun namanya barak, bukan berarti barak seperti punya tentara yang latihan atau sejenisnya.
Namun dibuat senyaman mungkin
"Untuk pengawasannya nanti gabungan antara TNI, Polri, yang paling utama adalah petugas kesehatan, mereka yang akan mengontrol OTG, ODP yang ditampung disana (barak)," katanya.