Petani Diterkam Beruang di Muara Enim

Petani di Gunung Megang Diterkam Beruang, BKSDA Sebut Muara Enim Salah Satu Ibu Kota Beruang

Beruang kan kalau terkejut akan menjadi reaktif, sehingga terjadinya peristiwa tersebut," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Balai Konserva

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/IKA ANGGRAENI
Tim BKSDA saat cek lokasi petani diterkam beruang 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni

TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lahat lakukan cek lokasi kejadian di mana seorang petani dikabarkan diterkam beruang, Kamis (7/5/2020).

"Kita baru saja ke lokasi untuk melakukan olah TKP bersama tim baik dari pemerintah desa maupun dari Polres Muaraenim, kondisi tempatnya perkebunan namun ditumbuhi banyak belukar dan kami menduga disana ada dua aktivitas bersamaan, di mana petaninya sedang menyadap karet dan beruangnya lewat sehingga sama-sama terkejut sehingga menyebabkan beruang reaktif.

Beruang kan kalau terkejut akan menjadi reaktif, sehingga terjadinya peristiwa tersebut," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Martialis Puspito saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com.

Ia juga mengatakan kedatangan pihaknya ke lokasi untuk memastikan apakah beruang tersebut masih ada disekitar lokasi atau sudah menjauh.

"Kalau biasanya ada konflik, kalau memang aktivitas beruang masih ada dalam tempo 2-3 hari, maka eskalasinya harus naik, harus ada upaya lanjut, apakah harus di evakuasi atau bagaimana. Namun setelah dicek, beruangnya sudah tidak ada lagi, baik dari pengecekan lokasi maupun info dari warga.

Namun kami sudah memberikan kontak kami kepada warga setempat, jika terlihat tanda-tanda apapun dari aktivitas terkonsentrasi ke satwa tersebut untuk dapat segera menghubungi kami,"katanya.

Ia juga mengatakan dari hasil pengecekan ke lapangan, tidak ditemukan tanda-tanda aktivitas terkonsentrasi dari beruang tersebut.

" Disekitar lokasi kami tidak menemukan lagi tanda-tanda aktivitas satwa tersebut misal bersarang atau nyari makan, ini tidak kami temukan, mungkin karena terkejut tadi, beruang inikan ada di mana saja, bahkan sebagian besar wilayah kerja saya, mulai dari Muratara hingga Muaraenim itu adalah ibu kota beruang, konflik paling tinggi di wilayah kerja kami adalah beruang," ungkapnya.

Untuk itu lanjutnya pihaknya mengimbau masyarakat desa kalau beraktivitas di hutan untuk selalu waspada.

" Karena mereka sangat agresif, kalau ke hutan itu ada baiknya perhatikan dulu di sekeliling kita," jelasnya.

Dijelaskan Ito, bahwa hingga saat ini pihaknyapun belum bisa menemui korban dikarenakan adanya wabah covid 19.

"Kita juga mau ke rumah sakit juga ngeri-ngeri sedap, karena covid 19 ini tak terlihat. Makanya tadi kita memutuskan untuk olah TKP dulu, tapi dari pengalaman kami dari konflik yang terjadi, setelah konflik, beruang akan langsung pergi dan tidak akan menujukkan aktivitas terkonsentrasi di lokasi tersebut," katanya.

Breaking News: Petani di Gunung Megang Muara Enim Diterkam Beruang di Kebun Karet, Sempat Duel

Seperti diketahui Abdul Wahab Bin Ripen (60), seorang petani di desa Lubuk Mumpo kecamatan Gunung Megang nyaris tewas diterkam beruang.

Berdasarkan informasi yang berhasil Tribunsumsel.com himpun di lapangan, Kamis,(7/5/2020) peristiwa tersebut bermula saat korban yang merupakan warga Dusun 1 dan istrinya yakni Rita (55) sedang menyadap karet dikebunnya yang berlokasi di ataran atau wilayah jalan dekat servo Desa Lubuk Mumpo, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.

Namun saat sedang menyadap karet, tiba-tiba muncul seekor beruang dan langsung tiba-tiba menyerang korban dengan beberapa cabikan dan cakaran.

petani diterkam beruang di kebun karet di Muara Enim
petani diterkam beruang di kebun karet di Muara Enim (TRIBUNSUMSEL.COM/IKA ANGGRAENI/Wikipedia)

Korbanpun terkejut bukan main, dan mencoba menyelamatkan diri dari beruang tersebut dengan melawannya dengan menggunakan senjata yakni alat penyadap karet yang sedang ia pegang.

Diduga karena terluka bekas alat sadap korban,beruang tersebut lari meninggalkan korban yang sudah dalam keadaan terluka.

Korbanpun langsung menjerit minta tolong, dan tidak lama berselang, datanglah istrinya yakni Rita dan Erwansyah yang kebetulan tetangga kebun dengan korban.

Betapa terkejut keduanya, melihat kondisi korban, korbanpun menceritakan kepada kedua orang tersebut bahwa ia baru saja diserang beruang.

Melihat korban terluka, korban langsung di bawa ke puskes Gunung Megang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Akibat peristiwa tersebut,korban mengalami luka robek di bagian telinga sebelah kiri, dan luka gores di kepala atau di kening bekas cakaran, dan luka gores atau cakaran di lengan sebelah kanan.

Telinga Abdul Robek, Cerita Petani di Muara Enim Duel dengan Beruang, Nyaris Tewas karena Diterkam

Dilain pihak, Aidil (45) salah satu warga Desa Lubuk Mumpo berharap agar hewan buas tersebut dapat diamankan.

" Karena sebagian warga di sini kerjanya ya berkebun,dengan adanya kejadian ini,tentu saja kami khawatir, takut kalau sampai kejadian serupa terulang lagi,"katanya.

Untuk itu tambahnya pihaknya berharap pihak terkait untuk segera menindak lanjutinya.

"Jangan sampai seperti kejadian Harimau di semendo, sampai ada korban lanjutan,"pungkasnya.

Kapolres Muaraenim,AKBP Donni Eka Syaputra melalui Kapolsek Gunung Megang saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.

" Saat ini korban sudah dibawah ke RS HM Rabain Muaraenim dan rencananya akan dirujuk ke RSMH Palembang,"katanya.

Dijelaskan Herli,terkait peristiwa tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan unsur Tripika untuk kemudian berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Palembang untuk mencarikan solusi terkait langka-langka yang akan diambil lebih lanjut terkait adanya ancaman beruang tersebut.

" Kita akan koordinasikan dulu,apakah harus ditangkap dan diamankan atau bagaimana,sehingga masyarakat tidak resah dengan adanya kejadian ini,karena baru inilah ada beruang yang menyerang manusia di wilayah hukum Polsek Gunung Megang," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved