Corona di Prabumulih

OTG di Prabumulih Sisa 183 Orang Buka Positif Corona, Pasien Positif Tinggal 7 Orang & 4 Sembuh

OTG di Prabumulih Sisa 183 Orang Buka Positif Corona, Pasien Positif Tinggal 7 Orang & 4 Sembuh

Penulis: Edison |
TRibun Sumsel/ Edison
Asisten II Pemkot Prabumulih HM Yusuf Arni didampingi Walikota Prabumulih H Ridho Yahya dan Kepala Dinas Kesehatan dr Happy Tedjo ketika menggelar pers realise Covid 19 di ruang rapat lantai 1 gedung Pemkot Prabumulih, Selasa (5/5/2020) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dr Happy Tedjo menegaskan Orang Tanpa Gejala (OTG) bukanlah orang yang positif Covid 19

namun adalah orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif atau dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Jadi terkait adanya stigma negatif ditengah masyarakat kita jelaskan ada 3 kriteria OTG yakni, petugas kesehatan yang tidak memakai APD lengkap tapi kalau pakai bukan OTG,

orang yang satu lingkungan kerja dengan orang yang positif Covid 19 dan ketiga orang yang dalam perjalanan satu kendaraan yang jaraknya kurang dari 1 meter dengan orang konfirmasi positif, swab positif dan PDP," ungkap Sri Widiastuti kepada wartawan.

Sekdin Dinkes itu mengungkapkan, jumlah OTG di Prabumulih sendiri sebelumnya memang lebih dari 400 orang namun saat ini telah turun menjadi 183 orang disebabkan telah menjalani isolasi dan telah dilakukan rapid tes sebanyak dua kali.

"OTG itu langsung kami isolasi mandiri dan dilakukan pemantauan 14 hari, lalu dirapid tes pertama dan kedua, hasilnya negatif sehingga mereka tidak terpapar. Jadi sangat kita sayangkan kalau mereka yang telah isolasi dan negatif rapid tes ditolak ditengah masyarakat atau dijauhi," bebernya.

Sri Widiastuti menjelaskan, dari 400 lebih OTG sebanyak 183 orang yang masih dalam tahap observasi dan akan menjalani rapid tes sebanyak 2 kali.

"Kalau yang lain telah sembuh karena telah menjalani observasi dan selama dalam pantauan 14 hari tidak ada keluhan serta hasil rapid tes dua kali negatif," jelasnya.

Sementara mengenai data OTG yang melonjak drastis dari sebelumnya 227 orang menjadi 411 orang, ibu berhijab itu mengaku data tersebut merupakan data mentah yang belum dilakukan surveyland oleh tim gugus tugas.

"Jadi kita itu menerima apabila ada masyarakat yang merasa resah apakah dirinya masuk OTG atau tidak, yang kontak erat dan medis pakai APD kita data semua serta menjalani isolasi mandiri sehingga data kita tinggi," lanjutnya.

Padahal setelah dilakukan tracking serta dilakukan observasi, angka OTG sebenarnya hanya tersisa 183 orang.

"Data itu hasil tracking dan itu benar-benar yang kontak erat dan ada kriterianya," katanya.

Untuk itu Kadinkes dr Happy Tedjo menambahkan, masyarakat hendaknya tidak resah terkait jumlah angka OTG, ODP dan PDP apalagi masyarakat itu menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

"Kita imbau warga jangan resah, karena kalau resah dan panik dapat membuat imun tubuh menjadi menurun," bebernya.

Kadinkes menambahkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 174 orang dengan rincian 84 masih dalam proses pemantauan dan 90 selesai pamantauan,

PDP sebanyak 18 orang dengan status 9 orang dalam pengawasan, 4 orang meninggal dunia dan 5 orang selesai pengawasan.

"Jumlah positif Covid 12 orang dengan rincian 7 orang masih dalam proses perawatan, 1 orang meninggal dunia dan 4 orang telah sembuh," katanya seraya mengatakan data itu hingga Rabu (6/5/2020).(eds)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved