Berita Sriwijaya FC

Cerita Andritany Ardhiyasa Awali Karir di Sriwijaya FC, Sempat Jadi Bahan Lelucon Pemian Senior

Cerita Andritany Ardhiyasa Awali Karir di Sriwijaya FC, Sempat Jadi Bahan Lelucon Pemian Senior

Editor: Slamet Teguh
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Penyerang Sriwijaya FC, Lancine Kone (dua kiri) berjibaku dengan penjaga gawang Persija Jakarta, Andritany (dua kanan) dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Minggu (9/3/2014). Persija ditahan imbang Sriwijaya FC 1-1 lewat gol Lancine Kone (Sriwijaya) dan Rahmat Afandi (Persija). 

Ia sempat menjadi penjaga gawang terbaik dalam sebuah Kejuaraan Pelajar Asia pada 2007, saat Indonesia menjadi runner-up di belakang Korea Selatan.

Kisah seorang "bocah" yang kaget dengan sepak bola level tertinggi Indonesia tersebut dikisahkan oleh Andritany sendiri di blog pribadinya.

Saat itu, Andritany baru membaca berita di Tabloid BOLA bahwa Sriwijaya FC mengalami krisis kiper.

Pada hari itu juga ia mendapat panggilan untuk terbang ke Palembang menjalani trial selama tiga hari bersama skuad utama Sriwijaya FC.

Sukses menjalani trial, Andritany yang waktu itu masih berusia 17 tahun langsung menandantangani kontrak profesional.

Andritany mengingat, ia sempat kesulitan mempelajari metode latihan Sriwijaya FC, yang dihuni pemain-pemain terbaik di Liga Indonesia seperti Zah Rahan, Keith Kayamba Gumbs, hingga Charis Yulianto.

"Saya tidak bisa mengikuti metode latihan koordinasi tangga, dan sontak ketika itu juga menjadi bahan tertawaan para senior," kisahnya.

"Saya menjadi malu dan membuat saya tidak percaya diri," akunya.

Belum cukup dengan momen tersebut, Andritany kembali mengalami kesusahan saat menjalani latihan di Stadion Jakabaring yang terguyur hujan.

Lantaran ia kebobolan banyak gol dalam sebuah gim internal, sempat ada pemain senior yang terdengar menggeram, "Pemain terbaik apa ini!"

"Seketika saya kaget mendengar kata itu, seandainya ditanya bagaimana perasaan saya saat itu, tidak bisa lagi saya ungkapkan dengan kata-kata," ungkap Andritany.

Andritany, yang saat ini sudah berusia 28 tahun, lantas mengenang kata-kata tersebut sebagai cambuk yang membuatnya bisa memperoleh karier seperti sekarang.

"Sampai akhirnya saya berpikir, kata-kata itu menjadi cambuk motivasi untuk keberhasilan saya," tandasnya.

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved