Breaking News

Semprot WHO Antek China, Donald Trump Klaim Punya Bukti Sumber Virus Corona di Laboratorium Wuhan

"Dan saya pikir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seharusnya malu pada diri mereka sendiri, karena mereka seperti agen hubungan masyarakat untuk China,

MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump berbicara saat pengarahan harian tentang virus corona di Brady Briefing Room di Gedung Putih Washington, DC. pada 23 April 2020 

Gedung Putih diketahui menolak permintaan Newsweek untuk berkomentar lebih lanjut.

Empat pejabat senior administrasi Trump mengatakan bahwa para pejabat telah mulai mengeksplorasi hukuman untuk penanganan wabah China.

Laporan itu mengungkapkan bahwa beberapa pejabat mengimbau AS harus menghapus sebagian kewajiban utangnya ke Beijing.

Ketika diminta untuk memberikan komentar pada hari Kamis, Trump juga mengancam penggunaan tarif terhadap daratan sebagai pembalasan.

Kantor Direktur Intelijen Nasional AS merilis sebuah pernyataan hari ini yang mempertahankan posisi mereka sebelumnya mengenai tidak adanya intervensi manusia yang berkaitan dengan wabah virus.

Meski demikian, mereka mencatat bahwa asal-usul penyakit ini akan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Seluruh Komunitas Intelijen telah secara konsisten memberikan dukungan kritis kepada para pembuat kebijakan AS dan mereka yang merespons virus Covid-19," bunyi pernyataan kantor itu.

 

"Komunitas Intelijen juga sependapat dengan konsensus ilmiah luas bahwa virus Covid-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik."

Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC. (Mandel NGAN / AFP)

Pejabat China telah membela penanganan wabah mereka dan membantah tuduhan bahwa virus itu berasal dari laboratorium.

"Politisi Amerika telah berulang kali mengabaikan kebenaran dan mengatakan kebohongan tanpa alasan," kata juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang pada konferensi pers pada hari Selasa.

"Mereka hanya memiliki satu tujuan: melalaikan tanggung jawab mereka atas tindakan pencegahan dan pengendalian epidemi yang buruk, dan mengalihkan perhatian publik."

Wabah Coronavirus awalnya diidentifikasi di Wuhan, Hubei pada Desember 2019, sebelum kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Virus Corona telah menewaskan 233.000 secara global pada 30 April 2020.

Sejak Januari 2020, pejabat intelijen AS telah mengajukan berbagai teori tentang asal-usul pandemi itu.

Pada tahap awal wabah di China, sebagian besar penilaian melacak kasus pertama ke pasar makanan laut terbuka di Wuhan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved