Sungai Terkotor di Dunia Ini Jadi Jernih dan Airnya Bisa Diminum, Imbas Lockdown karena Virus Corona

Namun penerapan lockdown di India ternyata bisa menyulap sungai terkotor ini jernih seketika.

AFP/SANJAY KANOJIA - Twitter/@susantananda3
Sungai Gangga saat kotor dan saat bersih. 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Jadi jernih dan bersih akibat lockdown selama pandemi Covid-19, Sungai Gangga, India, yang merupakan sungai terkotor di dunia.

Pemerintah India berupaya keras untuk membersihkan Sungai Gangga tersebut selama bertahun-tahun. 

Namun seiring mendekati laut, sungai sepanjang 2.620 kilometer itu mulai dicemari sampah dan limbah manusia.

Sungai ini melewati 29 kota dengan populasi lebih dari 100.000 orang dan 23 kota lain yang berpopulasi di atas 50.000 penduduk.

Selain itu, sungai Gangga ini juga memiliki peranan besar dalam ritual keagamaan Hindu dan sudah membumi sejak ratusan tahun silam.

 

Umat Hindu meyakini Sungai Gangga sebagai titisan Tuhan yang mengalir dari surga buat membersihkan Bumi.

Maka membasuh diri dengan menggunakan air Sungai Gangga diyakini akan menyucikan manusia dari semua dosa.

Tidak heran jika setiap hari ribuan peziarah menyemuti bantaran sungai ini untuk mandi dan berdoa.

Para pedagang bersiap untuk memindahkan tempat penampungan sementara mereka dari tepi Sungai Gangga saat permukaan air sungai meningkat karena hujan deras, di Allahabad pada tanggal 6 Juli 2017. (AFP/SANJAY KANOJIA)
Para pedagang bersiap untuk memindahkan tempat penampungan sementara mereka dari tepi Sungai Gangga saat permukaan air sungai meningkat karena hujan deras, di Allahabad pada tanggal 6 Juli 2017. (AFP/SANJAY KANOJIA) 

Bantaran Sungai Gangga juga digunakan umat Hindu sebagai tempat kremasi atau pembakaran jenazah.

Tradisi itu dipercaya akan membebaskan manusia dari lingkaran hidup dan mati itu setiap tahun menghasilkan upacara pembakaran 32.000 jenazah.

Hasilnya, ada ratusan ton potongan tubuh manusia di sungai itu.

Kesucian Sungai Gangga turut mengundang jutaan peziarah setiap tahunnya.

Pada sebuah hari suci agama Hindu yang cuma dirayakan selama 12 tahun sekali, jumlah pengunjung bahkan menembus angka 12 juta orang.

Selama 10 tahun terakhir, fotografer Giulio Di Sturco telah memotret sungai Gangga melalui seri Death of a River-nya.

Tujuh tahun lalu, ia melakukan perjalanan ke Kanpur, India.

Kanpur merupakan rumah bagi ribuan penyamak yang menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan bahan kimia setelah dipakain untuk membersihkan kulit.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved