Sehari Dapat Rp 587 Miliar, Pria Ini Jeli Jual Ventilator Saat Pandemi Virus Corona

Rata-rata dalam sehari, Li Xiting mampu meraup sekitar 37,7 juta dolar AS. Jika dirupiahkan, berarti senilai Rp 587 miliar ia dapatkan setiap 24 jam.

Unipelago / thechronicleherald.ca
Xi Liting (kanan) dan ventilator yang sangat dibutuhkan pasien corona 

Seorang ahli paru-paru American Lung Association, David Hill, mengatakan ventilator dirancang untuk membantu seseorang untuk bernapas.

"Ventilator adalah peralatan teknologi yang cukup mewah yang dirancang untuk membantu pernapasan seseorang yang tidak dapat bernapas secara efektif sendiri," tuturnya.

Paru-paru terjalin dengan pembuluh darah, yang merupakan cara oksigen masuk ke aliran darah dan karbon dioksida dilakukan.

Covid-19 membuat pertukaran ini lebih sulit dalam kasus yang paling parah karena paru-paru pasien meradang dan dipenuhi cairan.

Hal ini sama seperti pada infeksi pasien yang terjangkit penyakit pneumonia.

Ventilator modern terdiri dari mesin pompa dan tabung yang digeser oleh tenaga kesehatan ke batang tenggorokan pasien untuk mengendalikan aliran udara.

Penting untuk dipahami bahwa ventilator tidak menyembuhkan COVID-19.

Alat tersebut hanya membantu mendukung fungsi paru-paru sementara tubuh pasien melawan infeksi.

Ilustrasi ventilator.
Ilustrasi ventilator. (Shutterstock)

Sejarah Ventilator

Robert Hooke, ilmuwan polymath abad ke-17 yang menciptakan istilah "sel," adalah yang pertama bereksperimen dengan ventilasi mekanis.

Setelah meninju lubang ke paru-paru anjing yang hidup, ia menggunakannya untuk meniup ke saluran napas anjing malang itu.

Tes menunjukkan bahwa ventilasi mekanik dapat membantu melakukan pekerjaan paru-paru yang rusak.

Pada 1920-an, dua sarjana Universitas Harvard, Philip Drinker dan Louis Agassiz Shaw, menciptakan bentuk ventilasi baru sebagai pengobatan untuk polio, penyakit yang dalam kasus paling parah melumpuhkan otot paru-paru.

Ventilator ini adalah pendahulu dari "paru-paru besi," yang membungkus pasien dalam sebuah tabung dengan kepala mencuat keluar. 
Ketika tekanan di dalam paru-paru besi diturunkan, paru-paru pasien akan mengembang dan udara akan masuk melalui jalan napas mereka.

Kemudian, tekanan di dalam tabung akan meningkat, mendorong udara keluar dari paru-paru.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved