Di China, Orang yang Bersin dan Batuk Tidak Ditutup Tangan Langsung Dihukum
Warga China yang berperilaku buruk, tidak menjaga perilaku sehat di ruang publik, akan dikenai denda yang tinggi. Namun, belum disebutkan jumlah denda
TRIBUNSUMSEL.COM, CHINA - Pemerintah China mengeluarkan larangan terkait perilaku orang yang saat bersin dan batuk tidak ditutup tangan
Warga China yang berperilaku buruk, tidak menjaga perilaku sehat di ruang publik, akan dikenai denda yang tinggi.
Namun, belum disebutkan jumlah dendanya.
Belajar dari pengalaman pandemi Covid-19 yang menginfeksi 82.816 warga China
yakni tidak menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, serta tidak memakai masker di ruang publik.
Larangan ini diharapkan akan dapat memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat.
Mereka yang melanggar aturan baru itu akan dikenai denda yang tinggi. Namun, belum disebutkan jumlah dendanya.
Ketentuan yang selama ini berlaku selama ini, membuang sampah sembarangan, meludah, dan buang air besar di tempat umum didenda maksimal 28 dollar AS.
Rumah sakit darurat di Arena Senam Tazihu, Wuhan, untuk menampung para pasien Covid-19 pada 21 Februari 2020. China diduga menahan informasi awal soal penyebaran penyakit itu.
Aturan baru itu juga mengharuskan tempat-tempat publik memasang marka-marka penanda jaga jarak berjarak masing-masing 1 meter.
Selain itu, warga juga harus berpakaian rapi di tempat publik dan tidak boleh memakai kaus yang digulung ke atas hingga terlihat bagian perut. Banyak warga terbiasa menggulung kaus ke atas karena kegerahan.
Harian Global Times menyebutkan, selama ini Beijing sudah melarang sejumlah perilaku ”tidak beradab” yang lain, seperti meludah di tempat umum, buang sampah sembarangan, mengajak anjing jalan-jalan tanpa tali pengendali, membuang apa pun dari bangunan yang tinggi, buang air besar di tempat umum, dan merokok di sembarang tempat.
Sebelum wabah korona, aturan larangan ini belum diberlakukan dengan tegas sehingga kebiasaan perilaku ”tidak beradab” itu tidak kunjung berubah. Harapannya, kali ini aturan ini akan lebih tegas dan warga akan lebih patuh agar wabah korona gelombang kedua tidak akan datang.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan ada 12 kasus Covid-19 akibat virus korona baru pada 24 April 2020. Sebanyak 11 kasus merupakan kasus impor. Dari total kasus Covid-19, 4.632 orang di antaranya tewas.
Hewan liar