Berita Prabumulih

Pedagang di Pasar Prabumulih Buka Layanan Belanja Online, Warga Cukup Kirim Orderan ke Nomor WA Ini

Pasar di Prabumulih Buka Layanan Belanja Online, Warga Cukup Kirim Orderan ke Nomor WA Ini

Penulis: Edison |
Asianet.id
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Prabumulih ditetapkan zona merah penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) dan daerah transmisi lokal.

Ditetapkannya sebagai zona merah, membuat warga makin mematuhi imbauan pemerintah untuk diam di rumah dan tidak berani keluar rumah termasuk berbelanja ke pasar.

Kondisi itu membuat pasar menjadi sepi pembeli dan berdampak kepada jualan para pedagang menjadi tidak laku.

Namun tidak mau terpuruk dengan kondisi itu, sejumlah pedagang memutar otak agar dagangannya tetap laku terjual selama pandemi corona.

Satu PDP di Baturaja Meninggal Dunia Hari Ini, Dimakamkan Pakai Standar Covid-19

Update Tambahan Kasus Positif Corona di Sumsel, 2 Dari Prabumulih Transmisi Lokal, 2 Dari Palembang

Para pedagang mulai memberlakukan dan melayani pembeli secara online.

Para pedagang kreatif tersebut lalu memposting nomor handphone ke media sosial dan melayani pemesanan via telpon maupun pesan Whatsapp.

Dalam setiap pemesanan, warga atau pembeli akan dikenakan tarif sesuai harga dipasaran dan hanya dikenakan biaya antar Rp 10 ribu.

Siti Zuleha, satu diantara pedagang sayuran di pasar tradisional modern (PTM) Prabumulih ini menggagas layanan belanja online dengan cara memesan melalui aplikasi WhatsaAp dinomor 0813 675 88 330.

Layanan belanja onlinenya tersebut diberi nama SUN (Solusi Untuk Negeri) Fresh.

Siti Zuleha ketika dikonfirmasi mengatakan, idenya untuk melayani belanja online itu bermula dari kondisi pasar yang terus sepi semenjak pandemi corona.

"Sejak pandemi corona ini kondisi pasar sepi, makanya kami buat ide itu, sebenarnya suami saya memang salah satu pedagang sayur di pasar tradisional prabumulih dan rumah kami memang di pasar," ujarnya.

Siti mengaku, meski pasar sepi namun banyak keluarga dan teman-temannya yang minta tolong untuk belanja kebutuhan dapur dengan meminta diantar.

Melihat peluang itu lalu ia dan sang suami berpikir agar dibuka belanja online yang langsung diantar ke rumah saja.

"Jadi ada banyak teman yang tidak keluar rumah atau isolasi diri minta diantar belanja kebutuhan dapur merek melalui ojek, melihat itu sepertinya menjanjikan makanya kita seriusi dan kita buka karena memang cukup menguntungkan," bebernya.

Sejak dirinya melayani penjualan secara online itu menurut Siti, banyak teman-teman dan pembeli yang merasa terbantu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved