Kim Jong Un Dikabarkan Mati Otak, Amerikat Serikat Siapkan Rencana Darurat, Takutkan Hal Ini
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan sakit parah.Sakitnya Kim Jong Un ini diduga disebabkan setelah dirinya melakukan operasi jantung.
Sumber membahas rencana itu di tengah laporan-laporan kondisi kesehatan Kim yang saling bertentangan.
Sumber-sumber yang sama mendesak agar berhati-hati tentang laporan-laporan yang mengklaim Kim menghadapi masalah kesehatan serius setelah menjalani prosedur kardiovaskular.
Sumber intelijen pertahanan mengatakan kepada Fox News pada hari Selasa bahwa pemerintah AS memiliki rencana yang luas jika Kim meninggal.
Tentu rencana itu dengan mempertimbangkan semua kerumitan yang dapat timbul dari kematiannya.
Melansir Fox News, Selasa (21/4/2020), pejabat itu menggambarkan kemungkinan adanya krisis kemanusiaan skala besar di Korea Utara dengan jutaan orang yang menghadapi kelaparan dan perpindahan massal warga Korea Utara ke Cina.
Sumber-sumber intelijen mengatakan kepada Fox News bahwa bagian dari rencana itu akan sangat bergantung pada China untuk turun tangan dan membantu mengelola situasi di dalam Korea Utara.
Hal itu sebagian karena kedekatan China dan sebagian karena tantangan logistik dari AS yang menyediakan bantuan kemanusiaan.
Meski kabar kondisi kesehatan Kim beredar, secara spesifik kondisi Kim masih belum jelas, karena Korea Utara terkenal karena menahan dan memelintir berita di dalam perbatasannya.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan, dalam menanggapi laporan, bahwa "itu tidak benar" dan bahwa "tidak ada tren khusus."
"Kami tidak memiliki informasi untuk mengonfirmasi tentang rumor masalah kesehatan Ketua Kim Jong Un yang telah dilaporkan oleh beberapa media," kata juru bicara kepresidenan Korea Selatan Kang Min-seok.
"Juga, tidak ada perkembangan tidak biasa yang terdeteksi di Korea Utara," tambahnya.
Spekulasi sering muncul tentang kepemimpinan Korea Utara berdasarkan kehadiran di acara-acara penting negara.
Sebuah sumber intelijen mengatakan kepada Fox News pada Senin bahwa ada kecurigaan bahwa Kim tidak sehat sejak 15 April setelah dia tidak menghadiri acara terpenting Korea Utara, hari ulang tahun kakeknya Kim II Sung.
Kantor Berita Pusat Korea Utara mengklaim Kim memimpin pertemuan pada 11 April yang membahas pencegahan virus corona dan memilih saudara perempuannya sebagai anggota pengganti biro politik Partai Buruh yang berkuasa.
Media pemerintah sejak itu melaporkan bahwa Kim juga mengirim salam kepada Presiden Suriah Bashar Assad dan Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel serta "penyebaran ulang tahun" kepada dua pejabat Korea Utara dan seorang centenarian baru.