30 Qoutes (Kutipan) RA Kartini Sebagai Ucapan Selamat Hari Kartini 2020 Untuk Dibagikan Media Sosial
Memperingatinya, ada baiknya mengrimkan Kata-kata Bijak atau Quotes RA Kartini sebagai Ucapan Selamat Hari Kartini.
Penulis: Abu Hurairah | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Sebentar lagi diperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.
Memperingatinya, ada baiknya mengrimkan Kata-kata Bijak atau Quotes RA Kartini sebagai Ucapan Selamat Hari Kartini.
Kartini adalah seorang wanita kelahiran Jepara, 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, 17 September 1904 pada usia yang masih muda yakni 25 tahun.
Meski dalam usia yang relatif muda, Kartini telah memiliki buah pemikiran yang melampaui wanita pada umumnya.
Ia secara terus aktif menyuarakan kesetaraan kaum perempuan, terutama agar bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan laki-laki.
Buah pemikirannya itu Kartini tulis secara aktif dalam sebuah surat yang ia kirimkan kepada beberapa sahabat penanya.
Setelah Kartini tiada, surat-surat itu akhirnya dikumpulkan dan dijadikan sebuah buku oleh Mr. JH Abendanon, dan diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya".

• Aurel Hermansyah Disebut Jelek Oleh Anang Hermansyah Usai Potong Rambut, Respon Arsya Bela Kakaknya
• Seorang Wanita Tewas Terlindas, Terjatuh Diduga Mengejar Jambret di Jalan Palembang-Betung KM 15
• Seorang Wanita Tewas Terlindas, Terjatuh Diduga Mengejar Jambret di Jalan Palembang-Betung KM 15
Buku itu akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Dikutip dari Tribunbali.com berikut kutipan dalam buku Habis Gelap Terbilah Terang.
1. Karya Terjemahan, betapapun baiknya, belum tentu sebagus aslinya. Yang asli tentu lebih baik, lebih bagus. Kami suka sekali bacaan; membaca karya-karya bagus adalah kenikmatan kami yang utama (hal. 8-9)
2. Bagi saya hanya ada dua macam kebangsawanan: bangsawan jiwa dan bangsawan budi. (Hal. 10-11)
3. "yang tidak berani, tidak menang" itu semboyan saya! Maju terus! Menerjang tanpa gentar dan dengan berani menangani semuanya! Orang-orang yang berani menguasai tiga perempat dunia (hal. 19)
4. Ya Tuhan, kadang-kadang saya berharap, alangkah baiknya, jika tidak pernah ada agama. Sebab agama yang seharusnya mempersatukan umat manusia, sejak berabad-abad lalu menjadi pangkal perselisihan dan perpecahan, pangkal pertumpahan darah. (Hal. 23)
5. Agama yang harusnya menjauhkan kita dari berbuat dosa, justru menjadi alasan yang sah kita berbuat dosa. Coba berapa banyaknya dosa yang diperbuat atas nama agama itu? (Hal. 24)
6. Bagiku, tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada membuat orang lain tersenyum; terutama orang yang kami sayangi. Tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan daripada membuat sepasang mata orang yang kita cintai memandang kita dengan penuh kasih dan bahagia. Dan kita merasa kitalah yang menyebabkan kebahagiaan itu. ( Hal. 30)