Orangtua Jual Babi untuk Tiket Pulang Anaknya yang PHK, di Kampung Malah Diusir karena Covid-19
Sayangnya, saat masyarakat tahu ada orang yang baru tiba dari tanah rantau, mereka beramai-ramai mengusir Yohanes dari rumah orangtuanya.
Sampai di posko yang tidak berjauhan dengan rumah mereka, ternyata warga sudah banyak.
Warga mendesak agar Yohanes dikarantina di tempat lain yang cukup jauh dari kampung itu.
"Kalau karantina mandiri di rumah, kami sudah siap rumah. Sebagai orangtua, kami juga takut, apalagi anak kami bukan apa datang dari daerah wabah."
"Kami juga takut tinggal bergabung, jadi lepas di satu rumah kecil sendiri," ungkap Lambertus kepada sejumlah awak media di Kampung Waipare, belum lama ini.
Ia menambahkan, anaknya terpaksa pulang kampung karena sudah diberhentikan dari perusahaan sawit tempat ia bekerja.
Daripada tinggal di Samarinda dengan kondisi menganggur, lebih baik pulang kampung membantu orangtua.
"Kami jual satu ekor babi dan belikan dia tiket pulang dari Samarinda ke Maumere."
"Sampai di sini, dia diusir warga kampung."
"Kami kecewa juga. Kami harap ada upaya dari pemerintah untuk menangani soal ini," ujar Lambertus.
Sementara itu, Camat Kangae, Aqualinus mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri, apalagi mengusir sesama.
Ia meminta warga kampung dan keluarga Yohanes tetap tenang.
"Jangan main hakim sendiri, ikuti arahan dari pemerintah. Kalau main hakim sendiri begini, kacau balau nanti. Saya harap ini peristiwa pertama dan terakhir," ujar Aqualinus. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pulang Kampung karena Di-PHK, Pemuda Ini Malah Diusir Warga, Dianggap Bawa Wabah Corona".
UPDATE: Kini Ada 5.923 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 407

Sementara itu, pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.