Virus Corona di Palembang

Kabar Sedih dari Palembang, Perawat Rumah Sakit Diusir Oknum Kelurahan, Wawako Janji Usut Tuntas

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda telah mengetahui kabar adanya kabar pengusiran perawat RS Siloam Palembang dari tempat tinggalnya.

Editor: M. Syah Beni
SRI HIDAYATUN/TRIBUNSUMSEL.COM
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda telah mengetahui kabar adanya kabar pengusiran perawat RS Siloam Palembang dari tempat tinggalnya.

Finda, sapaan akrabnya akan segera melakukan kroscek.

Ia berjanji akan memanggil oknum kelurahan tersebut.

"Jika benar seperti itu (pengusiran) akan kita berikan sanksi," tegas Finda

Ia juga berjanji akan meminta oknum tersebut meminta maaf kepada perawat.

Jika tidak mau, jabatannya di kelurahan akan dicopot.

" Ini menyedihkan, tenaga medis yang harusnya dilindungi mengapa mendapat perlakukan seperti itu," tambahnya

Agar tidak terulang lagi, Finda akan mengusulkan kepada Walikota Harnojoyo untuk menyiapkan tempat isolasi khusus tenaga medis yang terpapar virus corona.

Dikabarkan Dirut RS Siloam

Perlakuan tidak mengenakan dialami perawat RS Siloam Palembang.

Mereka diusir oknum pemerintah kelurahan dari tempat tinggalnya.

Pengusiran ini terjadi lantaran RS Siloam yang secara jujur mengakui adanya dokter mereka yang positif corona.

Informasi pengusiran ini diceritakan langsung oleh Direktur RS Siloam Sriwijaya, dr Bona Fernando.

" Sepertinya dampak ke petugas medis akan lebih keras terasa. Hari ini 6 perawat saya yg padahal tidak positif diusir oleh lurah setempat," ujarnya kepada Tribunsumsel.com

Perawat tersebut kini berada di RS Siloam dan sementara tinggal di RS.

"Saya siapkan tempat tidur buat mereka di RS. Luar biasa perlakuan masyarakat," tambahnya

Lanjut dr Bona oleh warga perawat tersebut tidak diperbolehkan keluar 14 hari atau kalau masih mau kerja di RS tidak boleh pulang lagi ke tempat tinggalnya.

"Masa perawat jadi tidak boleh kerja," ujarnya

Dr Bona meminta agar warga menghapus stigma negatif terhadap petugas medis yang menangani covid

RS Siloam Jujur Akui Dokternya Positif Corona

Media sosial diramaikan dengan informasi sejumlah dokter yang bertugas di RS Siloam Palembang dinyatakan positif Covid- 19.

Informasi yang juga menuliskan nama nama dokter itu pun beredar luas di tengah masyarakat Kota Palembang dan sekitarnya.

Direktur Medik dan Pelayanan RS Siloam, dr Anton menyampaikan RS Siloam menjalankan langkah tidak populer di tengah pandemi.

"Kami melakukan langkah tak populer beberapa hari terakhir, kami telah melakukan pemeriksaan PCR untuk semua dokter yang melayani di RS kami," ungkap Anton dihubungi via ponsel.

Disebut langkah tak populer karena akhirnya semua mengetahui kondisi kesehatan dokter yang bertugas di RS Siloam yang dihasilkan dari pemeriksaan itu.

Bahkan masyarakat mungkin banyak bilang di RS Siloam banyak dokter yang positif Covid- 19, namun langkah ini merupakan perwujudan kejujuran rumah sakit.

"Kami memiliki 7 Value diantaranya cinta kasih, peduli, integritas, kejujuran, empati, belas kasih, dan profesional. Disitu ada peduli dan kejujuran, itu yang tengah kami lakukan," tegasnya.

Anton mencontohkan jika seseorang mendatangi rumah sakit di tengah masa pandemi pasti mereka akan ditanya apakah pernah mendatangi kawasan zona merah covid atau tidak?

Pertanyaan itu menunjukkan rumah sakit ingin kejujuran dari pasien. Lalu bagaimana dengan tenaga medis yang bertanya itu?

Intinya RS Siloam saat ini ingin memastikan seluruh petugas medis dalam kondisi yang terbaik.

"Intinya kami peduli, ingin melindungi pasien dan melindungi dokter, jika telah dinyatakan positif sedini mungkin maka langsung bisa isolasi mandiri, jangan setelah parah baru kita tahu," katanya.

"Tindakan yang tidak populer mengakibatkan siloam terkena dampak, coba bayangkan jika terlambat diketahui, berapa banyak orang yang bakal bisa tertular apalagi dokter itu melayani banyak pasien," tegasnya.

Anton mengaku sejumlah dokter yang dinyatakan positif Covid- 19 banyak mengucapkan terimakasih kepada RS Siloam yang telah melakukan pemeriksaan.

Mereka bahkan dengan rela hati langsung meminta waktu untuk isolasi mandiri di rumah. Tentu RS Siloam langsung memberikan kesempatan itu.

"Saya sendiri yang langsung memberitahukan hasil pemeriksaan itu, mereka semua tidak ada gejala apapun, mereka tentu awalnya kaget, lalu memutuskan isolasi mandiri," jelasnya.

"Mereka yang positif itu rata rata bukan dokter fulltime di RS Siloam, mereka juga praktik di klinik atau RS lain. Mereka bersyukur tahu dari hasil pemeriksaan di RS Siloam, pertanyaannya bagaimana di RS lain, apakah ada jaminan," tegasnya.

Hasil Pemeriksaan

RS Siloam hingga hari ini telah melakukan pemeriksaan tidak kurang dari 20 orang dokter yang terbagi dalam dua tahap. Dalam satu tahap pemeriksaan dilakukan kepada 10 orang dokter.

"Kami baru mendapatkan hasil pemeriksaan dari 10 orang pertama, dari 10 orang itu ada empat yang positif- Covid 19. Mereka semua saat ini sudah melakukan isolasi mandiri," katanya.

Anton mengaku masih menanti hasil pemeriksaan 10 orang yang diperiksa di tahap kedua. Pemeriksaan pun akan dilakukan pada hari senin (20/04) mendatang.

Melalui isolasi mandiri dilakukan maka para dokter diharapkan akan kembali beraktivitas seperti sediakala. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah pejabat publik, yang sedini mungkin tahu sehingga dapat segera disebuhkan.

"Jika semakin dini diketahui maka dapat segera di tanggulangi atau disembuhkan. Misalnya seperti pak Bima Arya itu, sekarang beliau sudah sembuh dan beraktivitas kembali," tegasnya

Pastikan Pelayanan Kesehatan Aman

dr Anton mengharapkan masyarakat tidak perlu takut untuk berobat di RS Siloam karena telah ada standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan.

Mulai dari pembersihan lift, eskalator, phsical distancing hingga penggunaan APD lengkap bagi seluruh tenaga medis yang bertugas.

"Jadi tidak usah takut untuk berobat. Silahkan datang, kami telah melaksanakan SOP di seluruh kawasan rumah sakit dan seluruh tenaga medis kami menggunakan APD lengkap saat bertugas melayani pasien," jelasnya.

Ia mengimbau para pasien yang datang untuk menggunakan masker dan mengikuti petunjuk yang telah ada mulai dari ruang tunggu, lift hingga berkonsultasi dengan dokter. 
"Kalau diminta jaminan 100 persen tentu tidak bisa, soalnya ini virus, kita tidak tahu sekarang virus itu sedang ada dimana. Jadi tetap jaga kesehatan dan gunakan masker saat keluar rumah," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved