Stafus Milenial Presiden Jokowi Ini Dari Awal Dilantik Tidak Terima Gaji dan Tunjangan

Seorang staf khusus milenial Presiden Jokowi, Belva sejak awal dilantik tidak menerima gaji dan tunjangan dari negara

Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Kontroversi Stafsus Milenial Jokowi: Kerja Tak Full Time, Tapi Gajinya Puluhan Juta, Dianggap Gimik 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Seorang staf khusus milenial Presiden Jokowi, Belva sejak awal dilantik tidak menerima gaji dan tunjangan dari negara.

Belva pun hanya bekerja ikhlas dan sangat berterima kasih atas diberikannya kepercayaan oleh Presiden Jokowi.

Ia juga berjanji akan berkontribusi semampunya untuk mendukung memajukan Indonesia.

"Intinya, saya hanya mau kontribusi sebisa saya. Selama ini, semua gaji dan tunjangan saya sumbangkan ke UMKM melalui program CiptaNyata sejak dilantik.

Mulai bulan ini dialihkan ke penanganan Corona," kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah telah mempersiapkan program Prakerja bagi masyarakat Indonesia yang pengangguran dan baru dipecat dari perusahaan

Adamas Belva Delvara menyatakan ia siap untuk mundur dari posisinya sebagai staf khusus Presiden Jokowi.

Hal ini setelah muncul anggapan adanya konflik kepentingan karena perusahaan yang dipimpin Belva, Skill Academy by Ruang Guru, menjadi salah satu mitra program Kartu Prakerja.

"Walau tidak ada yang dilanggar secara hukum, sebenarnya demi menghindari persepsi atau asumsi, saya siap dan sudah menawarkan untuk mundur," tulis Belva di akun twitternya, @AdamasBelva, Rabu (15/4/2020).

Belva mengizinkan Kompas.com untuk mengutip penjelasan di akun Twitternya.

Lewat cuitannya itu, Belva menegaskan, ia sama sekali tidak ikut dalam proses pengambilan keputusan apapun di program Kartu Prakerja.

Termasuk mengenai mitra yang dipilih.

Namun, Belva mengaku tengah berdiskusi dengan pihak Istana apakah memang ada konflik kepentingan dengan ditunjuknya Skill Academy sebagai mitra program pemerintah.

"Jika ada, tentu saya siap mundur dari stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apapun," katanya.

Belva juga menegaskan, sebelum menerima tawaran menjadi staf khusus Presiden, ia sudah bertanya ke Istana apakah harus mundur dari perusahaan yang dia rintis.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved