Spirit Bisnis

Manfaatkan Peluang saat Pandemi Corona, Lilis Warga PALI Raup Rp 1 Juta/ Hari Jual Minuman Herbal

Untuk menanam tanaman obat ini, Lilis menyediakan lahan berukuran 10×20 meter di belakang rumahnya.

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Reigan
Lilis Purwanti, perempuan asal Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), jeli melihat peluang di tengah Pandemi Corona. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Lilis Purwanti, perempuan asal Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), jeli melihat peluang di tengah Pandemi Corona.

Perempuan 24 tahun ini memproduksi serbuk minuman herbal sebagai solusi peningkatan daya tahan tubuh warga di tengah wabah corona virus disease 2019.

Lilis telah memproduksi serbuk minuman herbal sejak dua bulan lalu.

Serbuk herbal yang ia buat ini menggunakan beberapa tanaman obat, seperti jahe merah, kunyit, kencur, bawang dayak dan bermacam jenis lainnya.

Untuk menanam tanaman obat ini, Lilis menyediakan lahan berukuran 10×20 meter di belakang rumahnya.

Cara membuat kemasan ini, bahan tanaman obat yang telah di panen dikeringkan terlebih dahulu dibawah terik matahari.

Kemudian, di oven untuk menghaluskan serbuk, sehingga bisa dikemas dengan menarik sedemikian rupa.

Serbuk yang dihasilkanpun beragam seperi Kopi Jahe, Jahe merah serta serbuk temulawak yang dirasa bisa meningkatkan imun tubuh bagi yang mengkonsumsi minuman tersebut.

"Kita menjual produk secara online melalui media sosial Facebook dan di WhatsApp. Sementara untuk harga berkisar Rp15 ribu hingga Rp25 ribu saja per bungkus." ungkap Lilis, Senin (13/4/2020).

Sejak dua bulan menggeluti usaha ini, lilis tak sendirian, melainkan dibantu sang Ibu untuk melakukan pengolahan.

"Kini pelanggannya tak hanya di Kabupaten PALI atau dalam Provinsi Sumatera Selatan, melainkan hingga ke Provinsi Riau dan Jambi," ujarnya.

Lilis mengatakan, dalam perharinya produk herbal yang diproduksi bisa habis terjual hingga 30 kg.

Dari penjualan itu ia pun bisa meraup omzet sampai Rp1 juta per hari.

Kendati demikian, kata lilis karena lahannya masih terbatas, hingga kini ia masih kerap membeli bahan mentah dari pasar agar permintaan para pelanggannya bisa terpenuhi.

"Dari testimoni para pembeli mereka sangat senang dengan olahan kita. Karena selain olahan herbal ini alami, tak ada efek samping." urainya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved