Istri Wawako Prabumulih Positif Corona

Wakil Walikota Prabumulih Ungkap Kronologi Istrinya Terpapar Virus Corona, Diduga Kontak di RSUD

Wakil Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri menjelaskan tentang kondisi dan mengapa istrinya Reni Indayani terpapar virus corona

Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
REPRO/TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Wakil Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri menjelaskan tentang kondisi dan mengapa istrinya Reni Indayani terpapar virus corona, Minggu (12/4/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Wakil Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri menjelaskan tentang kondisi dan mengapa istrinya Reni Indayani terpapar virus corona.

Fikri menjelaskan istrinya terpapar Covid-19 berawal ketika orang tuanya diopname di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih beberapa waktu lalu.

Saat itu, datang seorang tenaga medis yang bekerja di RSUD Prabumulih untuk membesuk ibu orang nomor dua di kota Prabumulih tersebut.

Tenaga medis itu merupakan pasien positif Corona yang sekarang telah meninggal dunia.

Setelah lama ngobrol, tenaga medis itu menunjukkan ada obat yang bagus dilihatkan ke handphone.

Karena ingin tahu, istri Wawako kemudian meminta melihat obat.

Tenaga medis itu memberikan handphonenya.

Diduga kontak itu menjadi sebab awal terpapar.

Fikri mengaku isterinya ketahuan positif Covid-19 ketika mendatangi salah satu rumah sakit swasta di Palembang untuk memeriksa bekas operasi.

"Pasca operasi kemarin ada yang harus diperiksa, kalau ke Jakarta kan jauh dan riskan (karena takut terpapar) jadi ke Siloam karena hanya bisa disana," tuturnya.

Lantaran berdomisili di kota Prabumulih yang notabenenya zona merah, lalu pihak rumah sakit meminta istri Wawako menjalani tes swab terlebih dahulu di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.

"Hasil rapid tes kita di Prabumulih kan negatif galo jadi yakin bae. Kita kan rapid tes galo."

"Jadi waktu petugas Siloam minta supaya diswab ya ibuk bersedia dan ternyata hasilnya positif, tesnya waktu Jumat (10/4/2020) kemarin," katanya saat dihubungi wartawan melalui handphone.

Fikri mengungkap, setelah dinyatakan positif isterinya termasuk dirinya beserta anggota keluarga lain langsung melakukan isolasi mandiri di rumah sementara sang istri di Palembang.

"Bagitu ketahuan positif langsung dikarantina, kami juga isolasi mandiri di rumah. Sementara istri di Palembang (isolasi-red)," katanya.

Fikri menjelaskan, isterinya menjalani isolasi di Palembang lantaran masih harus konsultasi dengan dokter dan dalam pengawasan dokter.

"Beliau (istri-red) mandiri juga cuma dalam pengawasan dokter, lima kali sehari video call dengan dokter RS Siloam dan ada alat-alat (medis) yang dititipkan sama wong rumah (istri) jadi bisa tahu perkembangan wong rumah, kebetulan wong rumah wong kesehatan jadi paham juga dengan alat-alat itu," tuturnya.

Lebih lanjut mantan ketua DPRD Prabumulih iru mengatakan, selama ini dirinya tidak mengetahui jika isterinya positif terpapar virus corona karena tidak ada gejala.

"Kami inikan sebenarnya karena OTG (orang tanpa gejala), karena tanpa gejala kami tidak tahu. Kalau kami tahu dari dulu ya dak akan keluar dan kalau kami tahu dari dulu mungkin sudah isolasi," bebernya.

Fikri meminta kepada seluruh keluarga dan kerabat yang merasa pernah kontak dengan isterinya agar melakukan rapid tes dan bila perlu melakukan Swab.

"Sebenarnya semenjak diberlakukan social distancing wong rumah itu sudah makai masker dan menjaga jarak dan tidak salaman lagi jadi kalau kontak langsung bersalaman itu mungkin tidak ada."

"Beliau juga semenjak almarhum (tenaga medis) kemarin kami sudah jaga jarak dengan tidak mengantor serta tidak ikut kegiatan, cuma dua kali ikut kegiatan kemarin sisanya dirumah saja. Kepada rekan-rekan yang ragu, kami sarankan lakukan rapid tes, silahkan tes kalau masih juga ragu silahkan Swab," pintanya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak menghakimi pasien positif Covid dengan hal-hal yang tidak bagus yang pada ujungnya membuat pasien menjadi tertekan, takut dan malu sehingga bisa membuat tidak mau melakukan pemeriksaan dan tidak mengakui statusnya yang pada ujungnya penyebarannya semakin meluas.

"Ini penyakit ini bukan penyakit kutukan dan juga bukanlah aib, siapapun bisa terkena ini (Covid-19). Jadi kepada masyarakat untuk terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah ini janganlah di judge (hakimi) yang tidak bagus. Karena kami lihat diberita-berita media sosial sudah tidak bagus lagi," kata Fikri.

Pasien ke-18

Reni Indayani Istri dari Wakil Walikota Prabumulih Andriansyah Fikri dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19 (Virus Corona) kasus nomor 18.

Ia diumumkan positif, Jumat (10/4/2020) sebagai pasien ke-18 di Sumatera Selatan (Sumsel).

"Kondisi pasien kasus 18 ini baik-baik saja dan tidak ada gejala," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) Yusri, saat pres conference, Minggu (12/4/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat bahwa kasus 18 ini menjalankan isolasi mandiri di rumah.

"Kalau memang masih memungkinkan untuk karantina di rumah ya silakan. " kata Yusri.

Namun dingatkan, tempat karantinanya tidak boleh satu kamar dengan orang lain.

Lalu membatasi aktivitas dengan keluarga, kalau berbicara pakai masker walaupun di rumah dan dilarang melakukan aktivitas di luar rumah.

"Apabila ini sulit dilakukan maka kami anjurkan diisiolasi di rumah sakit saja," ungkapnya.

Sementara itu Yusri juga mengimbau, agar masyarakat untuk tidak malu mengakui apabila sakit. Karena itu penting supaya orang mengetahui.

"Dengan orang mengetahui kita sakit orang-orang bisa waspada dan kita bisa minta dibantu tenaga kesehatan. Lalu minta dibantu keluarga untuk isolasi sampai batas waktu yang ditentukan," kata Yusri.

Lebih lanjut ia mengatakan, masyarakat juga diimbau tidak menilai pasien dan keluarganya dengan pandangan negatif karena ini bukan penyakit aib.

"Perlu kita pahami juga tidak semua orang mau untuk sakit. Ini kondisi yang memang rumit. Oleh karena itu diminta kepada yang sakit untuk berterus terang mengakui jika sakit dan segera ke pelayanan kesehatan," ungkapnya.

Dengan begitu menurutnya, tidak menularkan ke yang lain.

Mudah-mudahan penyakit ini segera terhenti dan permasalah ini cepat berlalu agar bisa kembali pada situasi yang normal.

Sementara itu untuk update informasi terkini, hari ini ada empat pasien yang sembuh.

Untuk pasien yang sembuh ini satu dari Palembang, satu dari OKI dan satu dari luar Sumsel.

Ketiganya sudah pulang.

Lalu satu lagi dari Palembang, tapi belum pulang, kemungkinan besok pulangnya.

"Untuk up date orang dalam pemantauan (ODP) total ada 2085, yang selesai pemantauan 1397 dan masih dalam pemantauan 688 orang," katanya.

Lalu untuk pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya 69 dan sudah selesai pengawasan 49 orang. Sedangkan yang masih dalam pengawasan 20 orang dan ada penambahan PDP empat orang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved