Seisi Rumah Sakit Kelabakan, 76 Dokter & Suster Dites, Gegara Satu Pasien Corona Berbohong

Kini setelah semua kebohongan terungkap, tim medis satu rumah sakit harus bergegas jalani rapid test untuk memastikan ketularan si pasien atau tidak?

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - RSUP Sanglah menggelar simulasi terkait penanganan virus corona, Rabu (12/2/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM - 76 perawat dan dokter langsung dites Covid-19 akibat seorang pasien tak jujur. 

Riwayat perjalanan sang pasien ternyata disembunyikan.

Akibatnya pasien yang harusnya diisolasi tidak masuk golongan tersebut.

Kini setelah semua kebohongan terungkap, tim medis satu rumah sakit harus bergegas jalani rapid test untuk memastikan ketularan si pasien atau tidak?

Tak hanya itu, orang-orang yang pernah bersentuhan dengan pasien positif Covid-19 itu juga di-tracing.

Kisah berawal dari seorang pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah, membuat geger para pegawai dan pasien di RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Purwodadi.

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona(Shutterstock)
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona(Shutterstock) (Shutterstock)

Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus mengantre untuk menjalani rapid test.

Sedangkan, beberapa pasien di antaranya terpaksa harus dilakukan tracing atau pelacakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih mengatakan, pasien tersebut saat pertama dilakukan perawatan di RSUD Soedjati Soemdiardjo mengaku tidak pernah ke luar negeri maupun ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.

Karena keterangan itu, akhirnya pasien yang bersangkutan tidak ditempatkan di ruang isolasi.

Namun dirawat di ruang bangsal Aster bersama pasien lainnya terhitung mulai 24 Maret 2020.

Setelah hampir satu minggu dilakukan perawatan di ruang bangsal RSUD itu, oleh dokter spesialis dinyatakan pasien berusia 47 tahun tersebut ditemukan gejala pneumonia.

Karena curiga dengan gejala tersebut, akhirnya tim medis berusaha untuk memastikan terkait soal riwayat perjalanan pasien.

Saat itu juga tim medis terkejut, ternyata pasien baru mengaku jika sebelumnya pernah pergi ke luar negeri dan ke Yogyakarta.

"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau sebelumnya baru pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja.

Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," ungkap Titik, Jumat (10/4/2020).

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved