Pasien Corona Prabumulih
Pasien Positif Corona di Prabumulih Keliling Kota Naik Ojek dan ke Pasar, Masyarakat Takut
Paisen 09 positif corona Sumsel asal Prabumulih dikabarkan keliling kota naik ojek. Tidak hanya itu pasien 10 bahkan pergi ke Grapari
Penulis: Edison |
Tapi kalau memang sudah berpengaruh ke sosial maka kita akan lakukan kebijakan diisolasi ke rumah sakit saja," tegasnya protap di rumah tapi kalau berpengaruh sosial kita akan lakukan kebijakan itu.
Lebih lanjut Tedjo menuturkan, jika memang pasien masih tidak mau isolasi di rumah maka indikasinya bukan medis tapi sosial dan untuk keamanan warga ada pihak lain yang membidangi.
"Karena kalau indikasi medis tidak ada masalah paling sosial, maka akan kita lakukan kebijakan terkait itu," katanya.
Penjelasan Pasien Nomor 10
Pasien maupun keluarga yang terpapar virus Corona asal Kota Prabumulih mengaku kesulitan mendapatkan pasokan bahan makanan pasca ditetapkan oleh Ketua Gugus penanganan virus covid-19 Pusat maupun Provinsi Sumsel.
Pasien nomor 10 dan nomor 11 asal Prabumulih yang merupakan satu keluarga. Kedua pasien ini juga masih ada hubungan keluarga dengan pasien nomor 9.
Berdasarkan keterangan mereka, belum ada perhatian dan bantuan dari Pemerintah setempat. Meskipun kondisi terkini tersebut telah dikonfirmasikan ke pihak pemerintah.
Berdasarkan pengakuan pasien nomor 10 covid-19 dan keluarga kepada wartawan, dirinya bersama istri dan keluarga besarnya saat ini tengah dalam masa karantina mandiri di rumah.
Hal ini merupakan anjuran dan saran dari dinas kesehatan setempat.
Namun dampak dari pernyataan ketua Gugus penanganan covid-19 Provinsi Sumsel, kini mereka kesulitan untuk mendapatkan pasokan bahan makanan atau kebutuhan pokok sehari-hari.
"Kami berharap Pemerintah peduli dan perhatian, karena saat ini keluarga kami sangat membutuhkan makanan dan bahan pokok," ungkapnya kepada wartawan via telepon Sabtu (4/4/2020) pagi.
Selain itu, pasien positif covid-19 satu keluarga ini juga mengaku sangat terpukul dengan isu dan pemberitaan yang berkembang di masyarakat yang seolah-olah tidak patuh pada Pemerintah dengan bebas berkeliaran di tengah masyarakat.
"Sebelum dinyatakan positif terpapar virus covid-19, kami telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan saat itu ada dokter yang memperbolehkan kita keluar rumah. Kita tidak tahu jika dua hari kemudian dinyatakan positif, karena tidak ada gejala batuk, demam, sakit tenggorokan atau lainnya seperti yang dijelaskan tim medis," tuturnya.
PAsien nomor 10 menjelaskan setelah ramai di sosial media yang memberitakan bahwa pasien 09 pergi menggunakan jasa ojek ke rumah ibunya di kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur, maka ia dan istri meminta untuk dibawa ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang saja.
Itu dilakukan agar diisolasi dan mendapatkan perawatan dari tim medis.