Antisipasi Virus Corona

Imbau Ibadah di Rumah, Bupati OKI Minta Azan, Audio Ceramah dan Pengajian Tetap Terdengar di Masjid

Pada kesempatan itu juga, Ketua Nahdatul Ulama Kabupaten OKI, KH. Anwar Shodiq berpendapat umat NU sangat gemar berkumpul, beribadah bersama seperti t

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Sumsel/ Winando Davinchi
Bupati OKI Iskandar SE 

TRIBUNSUMSEL, KAYUAGUNG -- Dalam menerapkan Physical Distancing yang berguna untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Bupati Ogan Komering (OKI), H. Iskandar, SE bersama ulama dan pemuka agama di OKI menyerukan umat untuk membatasi kegiatan sosial keagamaan yang mampu menyebabkan berkumpulnya kerumunan massa.

Melalui surat himbauan yang ditandatangani oleh Bupati Iskandar bersama Kepala Kantor Kementrian Agama, Majlis Ulama Indonesia, Nahdatul Ulama, Komisi Fatwa MUI, Dewan Masjid, dan Muhammadiyah Ogan Komering Ilir.

Bupati mengajak untuk menghentikan sementara kegiatan majlis taklim rutin seperti tahlilan, yasinan, tibaan termasuk salat Jumat yang diganti dengan salat zuhur di rumah, serta salat fardhu dan sunat lainnya juga dihimbau dikerjakan di rumah.

"Untuk mencegah kemudhorotan harus sama-sama kita sepakati saya minta pertimbangan dari para alim ulama,"

"Sementara waktu mengikuti himbauan dari pemerintah agar mentaati untuk kebaikan bersama," ucap Iskandar pada rapat terbatas bersama Forkopimda, Selasa (31/3/2020)

Lebih lanjut Iskandar meminta untuk tetap mengumandangkan azan di masjid dan musholah sebagai tanda masuk waktu salat.

"Memutar audio pengajian dan ceramah agama sebelum salat magrib dan subuh seraya mengajak untuk memperbanyak doa agar masyarakat OKI terhindar dari segala marabahaya," lanjutnya.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten OKI, Ahmad Syukri meyakinkan bahwa menjaga keselamatan jemaah lebih utama.

"Kita bukan menentang perintah Allah. Benar berjamaah itu adalah perintah Allah, tetapi menjaga keselamatan itu wajib"

"Bukan masalah takdir, takdir pasti akan terjadi tetapi kalau takdir kemudian kita berkhitiar menjauhi masih terkena insyallah kita syahid, tetapi kalau takdir kemudian kita tidak ada ikthiar sama sekali menjauhi itu sama saja mati konyol," kata Syukri.

Pada kesempatan itu juga, Ketua Nahdatul Ulama Kabupaten OKI, KH. Anwar Shodiq berpendapat umat NU sangat gemar berkumpul, beribadah bersama seperti tahlilan, wiridan dan ritual lainnya.

"Namun dalam kondisi seperti ini NU mengikuti fatwa pengurus pusat dan kebijakan pemerintah, yang berguna bagi keselamatan bersama," tambahnya.

Demikian dengan Pimpinan Ormas Islam Muhammadiyah, Firmansyah yang juga mendukung himbauan beribadah di rumah.

"Allah menghendaki kita menyelamatkan diri. Wallatulku biadikum wirahtulukan. Janganlah kalian menjatuhkan diri dalam kebinasaan,"

"Kondisi kita di OKI harus di mulai sedini mungkin kita tutup mencegah untuk penyebarannya," ujar Firmansyah.

OKI imbau ibadah di rumah
OKI imbau ibadah di rumah (Pemkab OKI)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved