Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia, Kaesang Pangarep Ungkap Penyesalan setelah Ditinggal Nenek
Kaesang pun meminta agar masyarakat bisa mendoakan almarhumah neneknya yang kini telah tiada.
"Kami akan rindu nasihat-nasihatmu, Sugeng tindak, Eyang (selamat jalan, nenek)," tertulis dalam gambar pertama.

Sementara, pada unggahan berikutnya, Gibran mengunggah gambar dirinya dan almarhumah neneknya.
Tertulis dalam gambar tersebut, almarhumah meninggalkan keluarganya begitu cepat.
"Begitu cepat eyang pergi menghadap-Nya saat kami membutuhkan nasihat-nasihatnya," lanjutnya.
Unggahan terakhir, Gibran menyampaikan, almarhumah Sudjiatmi merupakan sosok panutan bagi anak dan cucu.
Ibunda Jokowi itu selalu mengajarkan untuk menjadi orang yang rendah hati dan bermanfaat bagi orang lain.
Dalam keterangan ketiga unggahan Gibran tersebut, almarhumah ternyata tak pernah menunjukkan rasa sakit kepada cucu-cucunya.
"Eyang adalah sosok panutan kami yang mengajari selalu bersikap rendah hati dan berbuat yang manfaat"
"Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya," tulis Gibran.
Ia mengungkapkan, semasa hidup almarhumah sering mengikuti acara pengajian dan kegiatan lainnya dengan menaiki becak.
"Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir," ungkapnya.
Menurutnya, sang nenek tak pernah mau jika menjadi beban bagi cucu-cucunya.
"Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau," lanjutnya.
Selain rajin ikut acara pengajian, Sudjiatmi juga rajin puasa dan menunaikan salat tahajud.
Ibadah yang dilakukan terus menerus itu ternyata untuk mendoakan agar anak dan cucunya bisa menjadi orang yang berguna.