Berita Selebriti
Pangeran Charles Dikabarkan Positif Corona, Reaksi Pangeran Harry yang Tak Lagi Tinggal di Kerajaan
Sebuah sumber dari orang yang dekat dengan kehidupan Meghan Markle, mengungkap apa yang dilakukan anggota keluarga kerajaan tersebut.
TRIBUNSUMSEL.COM - Pangeran Charles dikabarkan positif terinfeksi COVID-19.
Pangeran Charles menjadi anggota pertama keluarga Kerajaan Inggris yang positif mengidap virus corona.
Kabar ini menjadi salah satu berita utama di Inggris sejak Rabu (25/3/2020).
Kekhawatiran pun melanda lingkaran dalam keluarga kerajaan, tak terkecuali Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle, yang tengah menetap di Kanada.
Berdasarkan pemberitaan terakhir, Duke dan Duchess of Sussex sudah mengisolasi diri di tempat mereka tinggal, sesuai pula dengan seruan Pemerintah Kanada.
Seperti dikutip laman FoxNews, disebutkan, Meghan menjalani isolasi rumah dan melakukan komunikasi menggunakan video chatting dengan teman-temannya, termasuk untuk bertukar resep memasak.
Memang, selama masa karantina saat ini, banyak orang telah memaksimalkan aplikasi obrolan video agar tetap bisa terhubung dengan dunia luar.
Koresponden media Inggris Neil Sean mengatakan kepada Fox News, Harry ingin segera kembali ke Inggris saat mengetahui bahwa sang ayah terinfeksi virus corona.

Namun dia diminta oleh sang ayah untuk tidak berpergian.
Pangeran Charles pun mengaku kepada Harry bahwa dia dalam keadaan baik.
Pada hari Selasa sebelumnya, Pangeran Harry dan Meghan Markle mengungkapkan niat mereka untuk membantu penanganan masalah virus corona dengan menggunakan jejaring Instagram mereka.
Dalam salah satu unggahan, mereka mengajak semua orang untuk berupaya memperlambat penyebaran virus ini, dengan memberikan perhatian yang layak.
Sementara itu, Pangeran Charles yang sudah menginjak usia 71 tahun, dinyatakan mengidap Covid-19 setelah menunjukkan gejala ringan.
“Pangeran Wales terbukti positif mengidap virus corona. Dia telah menunjukkan gejala-gejala ringan, dan masih tetap dalam kesehatan yang baik."
"Pangeran Charles telah bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasa," kata seorang perwakilan Clarence House kepada Fox News dalam sebuah pernyataan Rabu pagi.